Petani Dusun Adil Makmur Dua, Desa Tenggulun, Aceh Tamiang, Rabu (29/2), mendatangi Gedung DPRK Aceh tamiang, mengadukan soal lahan mereka y...
Petani Dusun Adil Makmur Dua, Desa Tenggulun, Aceh Tamiang, Rabu (29/2), mendatangi Gedung DPRK Aceh tamiang, mengadukan soal lahan mereka yang diklaim masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Warga Dusun Adila Makmur Dua, Safri (35), menjelaskan, lahan yang digarap warga merupakan bekas Hak Penguasaan Hutan (HPH) perusahaan yang ditinggalkan. Petani menanaminya dengan tanaman karet dan sawet dan saat ini usia tanaman sudah mencapai 6 hingga 10 tahun.
Warga katanya, berpedoman pada peta desa yang sudah menjadi pegangan warga selama puluhan tahun secara turun menurun, bahwa kawasan tersebut masuk dalam desa mereka, bukan TNGL Sumatera Utara. “Aneh jika enam tahun belakangan TNGL mengklaim lahan tersebut masuk TNGL, sementara sebelumnya merupakan HPH,” ujarnya lagi.
Saat ini, petugas TNGL yang dipersanjatai sering datang mengusir warga yang sedang berada di kebun, dengan alasan masuk kawasan TNGL. Karena itu warga berharap Pemkab Tamiang dan Pemerintah Aceh segera menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami akan mempertahankan kebun karena di situ kami mencari makan menghidupi keluarga,” pungkasnya.
Warga katanya, berpedoman pada peta desa yang sudah menjadi pegangan warga selama puluhan tahun secara turun menurun, bahwa kawasan tersebut masuk dalam desa mereka, bukan TNGL Sumatera Utara. “Aneh jika enam tahun belakangan TNGL mengklaim lahan tersebut masuk TNGL, sementara sebelumnya merupakan HPH,” ujarnya lagi.
Saat ini, petugas TNGL yang dipersanjatai sering datang mengusir warga yang sedang berada di kebun, dengan alasan masuk kawasan TNGL. Karena itu warga berharap Pemkab Tamiang dan Pemerintah Aceh segera menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami akan mempertahankan kebun karena di situ kami mencari makan menghidupi keluarga,” pungkasnya.
Sumber : M. Nasir | Serambi Indonesia
