Provinsi Aceh menargetkan seluruh kabupaten/kota di Aceh bebas malaria pada 2015 mendatang. Ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian ...
Provinsi Aceh menargetkan seluruh kabupaten/kota di Aceh bebas malaria pada 2015 mendatang. Ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr Abdul Fatah MPPM.
“Kami berupaya menekan nilai tersebut menjadi di bawah 0,9 pada tahun ini dan target tahun 2015 Aceh berhasil mengeliminasi malaria,” ujar Fatah kepada Tempo pekan lalu.
Target provinsi ini dicantumkan dalam Peraturan Gubernur Aceh nomor 40 tahun 2010. “Aceh satu-satunya provinsi yang menargetkan berhasil mengeliminasi malaria pada 2015 di seluruh kabupaten/kota.” Saat ini ada 23 kabupaten/kota di Aceh yang umumnya daerah endemik.
Data provinsi 2011 menunjukkan, wilayah Aceh Jaya merupakan endemik tertinggi dengan nilai Annual Parasite Indek (API) mencapai 12,9 kasus per seribu penduduk pertahun, disusul Aceh Barat 1,05 kasus, Aceh Besar 1 kasus, Aceh Singkil dan kemudian Sabang serta wilayah lainnya.
Fatah menyebutkan, target itu bukan mustahil melihat kemajuan yang dicapai sebelumnya di Pulau Sabang. Program eliminasi malaria di sana telah dilakukan intensif sejak 12 tahun lalu. Program ini dulunya menjadi bagian dari upaya menarik wisatawan, mengingat malaria selalu menjadi momok bagi pelancong. Bahkan dalam buku panduan wisata ke Sabang, malaria pernah tercantum sebagai musuh yang harus diwaspadai.
Di Sabang pada tahun 2001, nilai API mencapai 100,9 kasus per seribu penduduk. Tahun 2008 berhasil diturunkan menjadi 3,03 kasus per seribu penduduk dan akhir tahun lalu hanya tercatat 0,1 kasus. “Sabang paling komitmen memberantas malaria dulunya,” ujar Fatah. (tempo).