Forum Rakyat Aceh Tamiang (FRAT) mendesak pemerintah segera menyelesaikan beberapa konflik HGU milik perusahaan perkebunan dengan warga se...
Forum Rakyat Aceh Tamiang (FRAT) mendesak pemerintah segera menyelesaikan beberapa konflik HGU milik perusahaan perkebunan dengan warga sekitar. Hal itu penting dilakukan untuk mencegah konflik berkepanjangan antara warga dan perusahaan.
Kordinator FRAT, Zulham Jumat (10/2) mengatakan, fakta di lapangan masih ada beberapa konflik tanah di Aceh Tamiang dikarenankan adanya penyimpangan norma dalam pengelolaan tanah. “Terjadinya penggarapan lahan HGU oleh warga cenderung karena pemegang hak mentelantarkan lahan,”ujarnya.
Catatan FRAT ada beberapa permasalahan pertanahan antara warga dengan perusahaan perkebuanan. Saat ini, keberadaan perusahaan perkebuanan di Aceh Tamiang masih minim memberikan kontribusi bagi kemajuan Tamiang. Padahal di perusahaan perkebunan banyak tenaga ahli perkebunan. “Penduduk desa sekitar perkebunan masih banyak yang miskin dan kekurangan lahan,”ujarnya lagi.
FRAT minta perusahaan perkebunan memperhatikan pembangunan sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian warga sekitar dan juga bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan. “Agar konflik cepat selesai, pihaknya meminta Pemkab Aceh Tamiang mempercepat mengukur ulang HGU perusahaan,”kata Zulham. (M. Nasir-SI).
Perusahaan memiliki HGU :
* PT PPP (3 HGU) luas 6.445,99 Ha
* PT Seumadam (3 HGU) luas 3.206,8 Ha
* PT Sri Kuala (2 HGU) luas 1.128,9 Ha
* PT Socfindo (5 HGU) luas 3.785,83 Ha
* PTPN-I (4 HGU) luas 7.530,5 Ha
* PT Darma Agung (3 HGU) luas 1.643,34 Ha
* PT Puga Company 403,93 Ha
* PT Betami (2 HGU) luas 1.456,90 Ha
* PT Desa Jaya (2 HGU) luas 3.285 Ha
* PT Bahruny (2 HGU) luas 3.994,49 Ha
* PT Pati Sari 545,1 Ha
* PT PD Pati 920,15 Ha
* PT Alur Gantung 642, 3 Ha
* PT Aceh Timur Rubber Coy (2 HGU) luas 2.654 Ha
* PT Tenggulun Raya 600,9293 Ha
* PT Sisirau 388,81 Ha
* PT Dharma Sawita Nusantara 315,04 Ha
* PT Bukit Safa 665 Ha
* PT Wajar Corpora 1.124 Ha
* PT Ronggoh Mas Lestari 317,50 Ha
* PT Surya Mata Ie 861,5 Ha
* PT Parasawita (2 Hgu) luas 2.499,11 Ha
* PT Bahari Lestari 61,75 Ha
* PT Matang Sepeng Raya 53,44 Ha
* PT Matang Lawang Raya 500 Ha
* PT Sumber Asih 91.312 Ha
* PT Nilam Wangi 978,05 Ha
* PT Sinar Kaloy Perkasindo 700 Ha
* PT Mestika Prima Letari Indah 2.496,96 Ha
* PT Parasawita 1.573,12 Ha
Kordinator FRAT, Zulham Jumat (10/2) mengatakan, fakta di lapangan masih ada beberapa konflik tanah di Aceh Tamiang dikarenankan adanya penyimpangan norma dalam pengelolaan tanah. “Terjadinya penggarapan lahan HGU oleh warga cenderung karena pemegang hak mentelantarkan lahan,”ujarnya.
Catatan FRAT ada beberapa permasalahan pertanahan antara warga dengan perusahaan perkebuanan. Saat ini, keberadaan perusahaan perkebuanan di Aceh Tamiang masih minim memberikan kontribusi bagi kemajuan Tamiang. Padahal di perusahaan perkebunan banyak tenaga ahli perkebunan. “Penduduk desa sekitar perkebunan masih banyak yang miskin dan kekurangan lahan,”ujarnya lagi.
FRAT minta perusahaan perkebunan memperhatikan pembangunan sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian warga sekitar dan juga bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan. “Agar konflik cepat selesai, pihaknya meminta Pemkab Aceh Tamiang mempercepat mengukur ulang HGU perusahaan,”kata Zulham. (M. Nasir-SI).
Perusahaan memiliki HGU :
* PT PPP (3 HGU) luas 6.445,99 Ha
* PT Seumadam (3 HGU) luas 3.206,8 Ha
* PT Sri Kuala (2 HGU) luas 1.128,9 Ha
* PT Socfindo (5 HGU) luas 3.785,83 Ha
* PTPN-I (4 HGU) luas 7.530,5 Ha
* PT Darma Agung (3 HGU) luas 1.643,34 Ha
* PT Puga Company 403,93 Ha
* PT Betami (2 HGU) luas 1.456,90 Ha
* PT Desa Jaya (2 HGU) luas 3.285 Ha
* PT Bahruny (2 HGU) luas 3.994,49 Ha
* PT Pati Sari 545,1 Ha
* PT PD Pati 920,15 Ha
* PT Alur Gantung 642, 3 Ha
* PT Aceh Timur Rubber Coy (2 HGU) luas 2.654 Ha
* PT Tenggulun Raya 600,9293 Ha
* PT Sisirau 388,81 Ha
* PT Dharma Sawita Nusantara 315,04 Ha
* PT Bukit Safa 665 Ha
* PT Wajar Corpora 1.124 Ha
* PT Ronggoh Mas Lestari 317,50 Ha
* PT Surya Mata Ie 861,5 Ha
* PT Parasawita (2 Hgu) luas 2.499,11 Ha
* PT Bahari Lestari 61,75 Ha
* PT Matang Sepeng Raya 53,44 Ha
* PT Matang Lawang Raya 500 Ha
* PT Sumber Asih 91.312 Ha
* PT Nilam Wangi 978,05 Ha
* PT Sinar Kaloy Perkasindo 700 Ha
* PT Mestika Prima Letari Indah 2.496,96 Ha
* PT Parasawita 1.573,12 Ha
(Sumber : Serambi Online).
