Ilustrasi | Google Sebanyak 516 orang guru yang lulus sertifikasi menuntut Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, untuk segera membayar hak m...
![]() |
Ilustrasi | Google |
Sebanyak 516 orang guru yang lulus sertifikasi menuntut Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, untuk segera membayar hak mereka yang selama ini seolah-olah disengaja diperlambat proses pembayarannya. Padahal dana tersebut sudah dicairkan oleh Pemerintah Pusat sampai Tri wulan ke tiga, ironisnya, ada sebanyak 105 orang guru yang sampai detik ini belum menerima dana tersebut sepeserpun.
Informasi ini disampaikan pengurus LSM Pendidikan (Kobar-GB) Kabupaten Aceh Tamiang, Sarwan, S.Pd. M,SE ketika ditemui Senin (24/10) ditempat kerjanya.” Jumlah guru yang berhak menerima sertifikasi sebanyak 516 orang, 385 orang sudah menerima dana tersebut, namun baru untuk Tri wulan pertama.
Disusul 68 orang lainnya juga sudah menerima tapi baru tri wulan pertama, sedangkan 105 orang lagi sisanya sampai detik ini belum ada menerima sepeserpun. Padahal dana tersebut sudah ada di kas Daerah, kondisi ini menjadi tanda tanya besar bagi kalangan “Oemar Bakri” yang bertugas di Bumi Muda Sedia, terang Sarwan.
Menurut Sarwan sesuai Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2011 yang termasuk didalamnya petunjuk teknis (Juknis) pencairan uang sertifikasi ini Triwulan (Januari, Februari, maret) itu harus cair tetapi sampai sekarang sudah masuk ke Tri wulan ketiga, ini kan pelanggaran, itu juknis ujar Sarwan.
Kemudian yang kedua didalam juknis itu dijelaskan pencairan uang sertifikasi itu harus ke rekening guru, tetapi di sini masih dilaksanakan secara manual untuk pembayaran yang lalu , kata Sarwan yang didampingi beberapa orang guru.
Kabid Perbendaharawan DPPKA Aceh Tamiang, Abdullah, SE ketika dikonfirmasi Senin ( 24/10) diruang kerjanya, membenarkan bahwa anggaran sertifikasi guru memang sudah ada. Lebih lanjut dia menjelaskan, bukannya tidak kami cairkan akan tetapi amprahan dari dinas pendidikan belum masuk, gimana bisa di cairkan, ungkapnya.
Sementara itu, Bendaharawan Dinas Pendidikan Tuti Sugiarti ketika dihubungi Senin (24/10) melalui selulernya menjelaskan “ keterlambatan pembayaran sertifikasi guru bukan hal yang disengaja melainkan pendataan berkas guru yang banyak kesalahan, sehingga butuh waktu untuk melakukan perbaikan, jelasnya.
Untuk hari ini (red-kemarin) kami sudah mencairkan dana sertifikasi guru sebanyak 464 orang yang langsung ditransfer kerekening masing-masing. namun karena banyaknya jumlah anggaran yang bakal dicairkan, pihak Bank akan memposting dulu, insyaallah dalam dua hari dana tersebut baru bisa diterima oleh guru, pungkasnya. (Zunaidi. A).