HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Galian di Pajak Pagi Sulitkan Petugas Kebersihan

Foto | Rico. F/STC Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Aceh Tamiang dipertanyakan. Pasalnya,...

Foto | Rico. F/STC
Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Aceh Tamiang dipertanyakan. Pasalnya, akibat pembongkaran paving blok dan galian parit disisi kiri dan kanan jalan blok pasar pagi menyulitkan petugas BLHK Aceh Tamiang, untuk mengangkut sampah yang dihasilkan dari sisa dagangan masyarakat yang dibiarkan berserakan di galian parit tersebut, sehingga pasar ini terlihat begitu kotor. 
 
Pemkab  Aceh Tamiang, pada tahun anggaran 2009/2010 pernah menganggarkan pembangunan paving blok, namun belum puas masyarakat menikmati hasil Pembangunan, kembali dibongkar oleh rekanan proyek tersebut. “Dampak dari pembongkaran lantai paving blok beserta pengorekan pada sisi kiri dan kanan jalan blok pajak pagi tersebut, mengakibatkan  sampah yang dihasilkan dari sisa dagangan masyarakat dibiarkan berserakan digalian parit, sehingga pasar ini terlihat begitu kotor”, kata Buyung Andin salah seorang pedagang pasar pagi.
 
Ironisnya, setelah melakukan penggalian parit disisi kiri dan kanan jalan blok pasar yang juga didepan ruko para pedagang, Disperindagkop tidak ada upaya untuk memasang jembatan lintas bagi pembeli yang ingin masuk ke dalam ruko. “Agar lancar usaha kami, terpaksa kami mengeluarkan biaya pribadi untuk membuat titi penghubung dari jalan blok yang digali, agar para pembeli bisa masuk kedalam ruko, sebab rekanan proyek pembangunan pasar tidak peduli dengan galian paret didepan ruko”, ujarnya.
 
Masyarakat dan pedagang menilai Disperindagkop Aceh Tamiang sengaja membuat kolam kumuh di pasar pagi. Hal ini sangat mengganggu aktifitas jual beli para pedagang pasar pagi. Tak hanya itu, “Disperindagkop Aceh Tamiang terkesan seperti kinerja anak balita, yang tanpa didasari dan disertai program, perencanaan yang matang, bangunan yang baru setahun dipasang, harus dibongkar kembali”, katanya.
 
Bahkan, akibat galian parit tersebut pipa PDAM Aceh Tamiang banyak yang bocor dan mengalirkan air di pasar pagi akibat pijakan dari kendaraan roda dua yang lalu lalang dipasar pagi. “Sehingga walaupun cuaca tidak hujan, kondisi pasar pagi kumuh berlumpur karena air pipa PDAM mengalir dipasar”, ungkapnya.
 
Sementara itu, dari penelusuran suara-tamiang.com di lapangan, Rabu (12/10), ketika itu menemui Kabid. Kebersihan dan Pertamanan BLHK Aceh Tamiang Iskandar, S.Pd yang berada dilokasi mengatakan, “Sampah yang dihasilkan dari sisa dagangan para pedagang pasar pagi berserakan begitu saja digalian parit, sehingga pasar ini terlihat begitu kotor. Lebih parah lagi, bau sampah yang berada di tempat penampungan sementara (TPS) juga sangat menyengat hidung. Ini disebabkan petugas BLHK kesulitan untuk mengangkut ke truk karena galian parit yang menyempitkan badan jalan blok pasar pagi Kota Kualasimpang”, katanya.
 
Pada saat itu, truk pengangkut sampah milik BLHK Aceh Tamiang terpatar akibat roda truk terjerembab kedalam galian parit. “Kondisi ini menyulitkan petugas karena gara-gara roda truk tidak bisa bergerak yang terjebak digalian parit mengakibatkan lalu lintas dipasar pagi menjadi macet”, kata Iskandar, S.Pd yang akrab disapa Pak Is.
 
Puluhan pedagang pasar pagi Kota Kualasimpang dan masyarakat mengharapkan Pemkab Aceh Tamiang, agar memperhatikan dengan serius kinerja Disperindagkop yang terkesan seperti kinerja anak balita, yang tanpa didasari dan disertai program, perencanaan yang matang. (Rico. F)