Ilustrasi | Google Temuan Pansus DPRK Aceh Tamiang, pembangunan sheet pile di tepi Sungai Tamiang Kuala Simpang proyek tahun 2009 yang d...
![]() |
| Ilustrasi | Google |
Temuan Pansus DPRK Aceh Tamiang, pembangunan sheet pile di tepi Sungai Tamiang Kuala Simpang proyek tahun 2009 yang dibiayai APBD sebesar Rp 3 Miliar, setelah DP (uang muka) diambil kontraktor, proyek itu hanya dikerjakan 30 persen.
Wakil Ketua DPRK, Nora Idah Nita selaku Kordinator Pansus DPRK Aceh Tamiang untuk Komisi C dan D kepada Serambinews.com, mengungkapkan temuan mereka ternyata pihak rekanan pembangunan sheet pile tidak bekerja, karena alasan tidak cukup waktu setelah pemesanan sheet pile tidak sampai. "Ketika Sheet pile datang, kontrak kerja diputuskan oleh Dinas PU Aceh Tamiang sehingga mereka tidak sempat memasang namun rekanan tetap diminta untuk menyelesaikan proyek tersebut agar tidak bermasalah," paparnya.
Rekanan Ibnu Zakwan berjanji memasang kembali sheet pile setelah dicarikan solusi terbaik dari pemerintah daerah. Pihaknya akan menggunakan biaya sendiri yang mencapai Rp 250 juta untuk ongkos pemasangannya.
Berkait uang DP, Zakwan mengaku hanya menarik sebesar Rp 300 juta dari nilai proyek seluruhnya setelah sheet pile yang telah dipesannya datang, uang dibayar Rp 800 juta buakn Rp 3 miliar “Saya berharap pemerintah daerah juga membantu ongkos pemasangan tersebut, berat jika uang Rp 250 juta saya tanggung sendiri,” pintanya.
Kadis Pu Aceh Tamiang, Ir Zulkifli MM mengatakan, pembangunan sheet pile di bawah jembatan Kota Kuala Simpang untuk menahan erosi tebing sungai agar tidak menghantam pondasi tiang jembatan. “Kalau jembatan terancam , biaya membangun jembatan lebih besar dibandingkan membanguan sheet pile,” jelasnya. (Sumber : Serambi Online).
