Ilustrasi | Google Selama ini para petani yang yang ada dibeberapa Desa dalam Kecamatan Seruway untuk mengairi lahan persawahannya han...
![]() |
| Ilustrasi | Google |
Selama ini para petani yang yang ada dibeberapa Desa dalam Kecamatan Seruway untuk mengairi lahan persawahannya hanya mengharapkan air yang turun dari langit saja. Sebab ratusan hektar persawahan yang terbentang didaerah itu tidak memiliki saluran air pembawa atau sering disebut irigasi.
Meski Pemerintah pernah membuat saluran air, namun saluran tersebut tidak membuahkan hasil secara optimal. Namun berbeda hal dengan saat sekarang ini. Melalui dana yang bersumber dari APB Aceh tahun 2011, Pemerintah tengah membangun saluran irigasi aepanjang 2000 meter yang meliputi Desa Muka Sungai Kuruk dan Desa Sungai Kuruk I Kecamatan Seruwai Kabupaten AcehTamiang.
Bertahun tahun silam warga petani disana sangat meng elu-elukan, pembangunan irigasi tersebut. Bahkan keinginan warga disejumlah Desa itu selalu disampaikan kepada media untuk diekspos.
Kepala Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang, M. Yunus, SP.,MM melalui, Kasi Pengembangan Lahan, Mustafa, SP diruangannya, Rabu (14/9) mengatakan, proyek pembangunan irigasi yang dikerjakan dengan pola padat karya tersebut, hasil pengerjaannya sudah mencapai 50 persen.
“Untuk tahap awal, kita bangun sepanjang dua kilo meter dan jika ini berjalan dengan sukses, kedepan direncanakan akan dilanjutkan kembali dengan panjang sekitar dua kilo meter sampai ke Kampung Sungai Kuruk III”, terang Mustafa.
Mustafa mengatakan, pembangunan irigasi Muka Sungai Kuruk – Sungai Kuruk I tersebut mampu mengairi persawahan seluas 400 hektar yang didalamnya termasuk persawahan di Kampung Paya Udang.
“Peningkatan produksi padi dikawasan itu bakal meningkat. Diiperkirakan dapat menghasilkan gabah kering panen sebanyak 200 ton dengan rata rata produksi 5 ton per hektare. Bahkan apabila nanti suplai air yang mengairi persawahan sudah normal dan stabil, besar kemungkinan produksi gabah di daerah itu bisa ditingkatkan”, tambah Kasi Pengembangan Lahan yang akrab disapa Mustafa Black itu.
Mustafa berharap, setelah pembangunan permanen irigasi telah selesai, ia (Mustafa-red) mengajak seluruh petani padi di wilayah itu untuk saling bahu membahu dalam merawat dan menjaga keutuhan irigasi demi kelangsungan pertanian.
“Muda-mudahan dengan adanya pembangunan irigasi yang memang sangat dinanti nanti warga petani disana, Kecamatan Seruway mampu menciptakan swasembada beras Aceh Tamiang”, pungkas Mustafa. (Sumber : Soeparmin).
