Foto | Rico F Tiga truk yang disinyalir mengangkut kayu berkelas kemarin Minggu (21/8) jam 00.30 wib lolos dari razia yang dilaks...
![]() |
Foto | Rico F |
Tiga truk yang disinyalir mengangkut kayu berkelas kemarin Minggu (21/8) jam 00.30 wib lolos dari razia yang dilaksanakan oleh PJR Polda Aceh. Ketiga truk tersebut berkonvoi dari Kecamatan Bandar Pusaka Kampung Babo. Beruntung dua sopir tersebut berhasil meloloskan diri dengan arah balik kandang. Kepada wartawan, Danpos PJR (polisi jalan raya) Polda Aceh AKP. Ahmadi mengatakan kayu yang mereka angkut itu diduga adalah kayu milik seorang oknum pengusaha yang bernama Sapon. Bahkan kayu tersebut memang diangkut dengan pengawalannya.
Terkait dengan penangkapan kayu, Kapolsek Tamiang Hulu Ipda. Sumasdiono ketika dihubungi Via Seluler oleh Danpos PJR Polda Aceh AKP. Ahmadi mengatakan, anak buahnya tidak ada melihat tiga buah truk berisi kayu yang melintas diwilayah hukumnya. “saya sedang tidak berada di Polsek Tamiang Hulu karena saya berada di SPN Seulawah, guna menghadiri pertemuan Kapolsek se-Aceh,” katanya.
Sementara itu, satu orang sopir yang membawa kayu tersebut sempat melarikan diri balik ke kandang namun naas truk yang dikemudikannya mengalami pecah ban. Karena target operasi yang ditunggu tidak kunjung melintas PJR Polda Aceh melakukan penyisiran dijalan semadam tepatnya Kampung Kebun Tiga mendapati truk tersebut sedang mengganti rodanya. Ketika ditanya sopir mengaku kayu yang dia angkut adalah milik Sapon, sedangkan dua unit truk berhasil meloloskan diri.
“Kami yakin dokumen kayu dan jenis kayu tersebut kayu kelas yang masih berserakan akibat banjir bandang ditahun 2006 silam, bahkan disinyalir kayu tersebut hasil Ilegal Logging,” jelas Ahmadi. Ahmadi menambahkan, sopir tidak mungkin berani mengangkut kayu bermasalah, makanya dua unit yang lolos tersebut lari tunggang langgang balik kandang. “satu unit yang sempat ditahan memang memiliki dokumen namun tidak ada keterangan jenis dan ukuran kayu tersebur,” jelas Ahmadi.
Ahmadi mengaku mengenal oknum pemilik kayu yang bernama Sapon. Ahmadi mengatakan bahwasanya Sapon tersebut dalam satu minggu mengeluarkan kayu sampai delapan kali. “Sapon sering mengawal kayu keluar sumatera, namun jenis kayu tersebut bukan kayu kelas tetapi kayu kampung” jelas Ahmadi.
Sumber : Rico F