HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dayah MUDI Bangkit Kembali di Tangan Alumni Muda

Foto | M. Nasir / Serambi Ketika memasuki dayah Miqrajul Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) di Desa Ie Bintah, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Ta...

Foto | M. Nasir / Serambi
Ketika memasuki dayah Miqrajul Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) di Desa Ie Bintah, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, kita akan melihat balai pengajian berukuran 3 x 6 meter berdiri berjejer. Balai kecil itu berhadapan dengan balai pengajian utama yang ukurannya lebih besar, balai ini sekaligus dijadikan tempat shalat jamaah oleh santri.   Bangunan permanen bertingkat terlihat tidak memiliki atap, beberapa bekas pondasi bilik masih membekas di lahan berdirinya balai pengajian Aceh,  di seberang lokasi pengajian utama. Begitu juga pondasi mushalla di samping sumur besar tanpa bangunan lanjutan.

Bangunan tersebut merupakan bangunan yang direncanakan dan telah rubuh setelah pasantren ini tidak ada pengajian pasca pemiliknya Tgk Muhammad Saleh sakit keras selama tujuh tahun hingga berpulang ke Rahmatullah pada tahun 2006 lalu. Menurut alumni Dayah MUDI, Abu Bakar, dayah ini berdiri sejak tahun 1986 oleh Tgk Muhammad Saleh. Saat itu dayah mengalami kemajuan pesat, santri dari berbagai daerah seperti Pulau Jawa, Padang, Sumatera Utara, dan dari berbagai daerah lain.

Santri mulai berkurang setelah Tgk Muhammad Saleh sakit hingga beliau meninggal. Dayah baru bangkit kembali setelah alumni dayah MUDI yang selama ini menempuh pendidikan di pasantren Samalangan, Lhok Nibong dan beberapa pasantren lainnya di Aceh kembali ke Tualang Cut. Kondisi dayah  yang tidak terurus membuat para alumni prihatin dan menggerakkan kembali pengajian di pesantren tersebut, hingga kini jumlah santrinya sudah mencapai 200 orang. Bahkan sebagian santri mulai mondok alias tinggal di dayah kembali.

Pemimpin dayah yang sekarang juga masih muda, menantu pendiri dayah yaitu Tgk Sudirman, alumni pesantren Blang Bladeh (1991-1995) dan Pesantren Malikul Saleh, Panton Labu (1996- 2008). Di pesantren ini, para santri memperdalam kitab-kitab salafi seperti bajuri, yannah, mahli, kitab-kitab ilmu alad, kitab kuning. Di bawah binaan para alumni Dayah MUDI yang masih muda dan energik serta berpendidikan tamatan pasantren terkenal di Aceh, diharapkan dayah ini mencapai puncak kemajuannya kembali serta membawa perubahan bagi  kemajuan Islam di Aceh Tamiang.

Sumber : Serambi Online