HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

SDN I Langsa Wajibkan Murid Tukar Uang Asli dengan Uang Mainan

Lentera 24.com | LANGSA -- Salah seorang Guru berinisial CNF di SDN 1 Langsa setiap pagi beralih propesi menukar uang Rupiah dengan uang mai...

Lentera24.com | LANGSA -- Salah seorang Guru berinisial CNF di SDN 1 Langsa setiap pagi beralih propesi menukar uang Rupiah dengan uang mainan dari murid muridnya.

Foto : Uang mainan yang di berlakukan sebagai alat tukar Di Kantin SDN 1 Langsa
Salah seorang wali murid yang tidak mau di sebut namanya pada media ini Rabu (31/10) mengatakan bahwa, setiap pagi anaknya harus menukar uang Rupiah dengan uang mainan.

"Setiap hari anak kami sebelum masuk sekolah terlebih dahulu menukarkan yang jajan dengan uang mainan, karna dikantin sekolah diwajibkan jajan dengan menggunakan uang mainan", katanya.

Dia menambahkan, setiap hari ada seorang guru inisial CNF yang meyiapkan uang mainan untuk ditukar dengan uang Rupiah. Ini menjadi kejanggalan bagi kami selaku wali murid, karena seharusnya seorang guru itu setiap pagi sudah bertugas sebagai tenaga pengajar untuk mendidik anak anak, bukan malah membuat kesibukan melayani tukur uang mainan dengan uang Rupiah, cetusnya.

Selanjutnya dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun awak media ini bahwah setiap sore usai berjualan pemilik Kantin akan menukarkan uang meinan hasil belanja (jajan) anak-anak dengan uang Rupiah, lantas pihak sekolah memotong 10 persen dari hasil penjualan pihak kantin tersebut.

"Jika benar ada pemotongan 10 persen yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada pengelola kantin, ini juga menimbulkan pertanyaan yang sangat sensitif, dikemanakan uang tersebut. Pasalnya lingkungan sekolah itu milik pemerintah, jadi dasar apa pihak sekolah melakukan pemotongan 10 persen kepada pengelola kantin", ujarnya.

Pertanyakan tersebut bukan tanpa dasar, pasalnya sekolah sudah dibiayai oleh Dana BOS, jadi jika ada pemotongan 10 persen yang dilakulan oleh pihak sekolah kepada pengelola kantin, seharusnya uang tersebut disetorkan ke kas negara bukan masuk ke kantong pribadi.

Untuk itu para wali murid mengharapkan di lakukan audit oleh pihak yang berwenang guna mengungkap kebenarannya dikemanakan uang pemotongan 10 persen dari pihak kantin tersebut.

Wali murid juga merasa keberatan jika anak-anaknya setiap hari harus menukar uang asli menjadi uang mainan, karena uang tersebut hanya berlaku di kantin sekolah.

"Penukaran uang asli dengan uang mainan ini juga jika ada keperluan lain untuk keperluan sekolah maka uang tersebut tidak bisa digunakan untuk membeli di luar sekolah," katanya.

Lantas di hari yang sama media ini mencoba menghubungi ibuk CNF melalui telpon selulernya dan di ujung telpon beliau membenarkan bahwa dirinya yang melayani penutukaran unag mainan dengan uang Rupiah.

"Benar saya yang menukar uang mainan demgan uang Rupiah, jika mau lebih jelas silakan hubungi Kepala Sekolah," ujarnya sembari menututup pembicaraan di ujung telpon.

Selanjutnya Media ini mencoba mengkonfirmasi Kepala Sekolah SDN I Via WhatsAppnya, namun hingga berita ini diturunkan Kepsek SDN 1 hanya membaca pesan yang masuk, namun tidak mau membalas berita msuk tersebut. [] L24-007 (Roby Sinaga)