Lentera24.com | PIDIE JAYA - Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke-XXXVII tahun 2025 di Kabupaten Pidie Jaya tidak hanya me...
Lentera24.com | PIDIE JAYA - Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke-XXXVII tahun 2025 di Kabupaten Pidie Jaya tidak hanya menjadi ajang syiar Islam, tetapi juga menghadirkan suasana meriah dengan geliat ekonomi masyarakat yang meningkat pesat.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Pidie Jaya, tercatat sebanyak 167 unit usaha ikut berpartisipasi dan beraktivitas di sekitar arena utama MTQ. Jumlah tersebut terdiri atas 73 stand bazar, 12 wahana permainan, 51 lapak pedagang kaki lima (PKL), 15 lapak pedagang asongan, serta 16 unit mobil kopi yang tersebar di berbagai titik strategis area kegiatan.
Dari total itu, sekitar 70 persen atau 51 stand diisi oleh pelaku usaha lokal Pidie Jaya, sementara 30 persen atau 22 stand berasal dari luar daerah. Komposisi ini mencerminkan dominasi dan semangat wirausaha masyarakat lokal dalam memanfaatkan momentum MTQ untuk memperkenalkan produk, kuliner, dan hasil kerajinan khas daerah.
Setiap harinya, ribuan pengunjung dari berbagai kabupaten/kota di Aceh memadati area bazar untuk menikmati aneka sajian kuliner, pakaian, kerajinan tangan, hingga produk khas Aceh lainnya. Suasana malam hari tampak semakin ramai dengan gemerlap lampu bazar dan aroma kuliner yang menggoda selera.
Kepala Disperindagkop Pidie Jaya mengungkapkan bahwa kegiatan MTQ tahun ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku UMKM.
“Antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Kehadiran ratusan pedagang ini tidak hanya menambah semarak MTQ, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal yang nyata,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya memastikan seluruh kegiatan perdagangan di area MTQ berjalan tertib, aman, dan nyaman, dengan dukungan pengawasan dari instansi terkait.
Dengan partisipasi ratusan pelaku usaha dan ribuan pengunjung setiap harinya, MTQ Aceh ke-37 di Pidie Jaya berhasil menjadi panggung keagamaan sekaligus pesta ekonomi rakyat yang memperkuat semangat kebersamaan dan kesejahteraan masyarakat.[]L24.Sai
