Lentera24.com - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang ”UMM’” Jawa Timur melaksanakan Magang Mandiri di Kantor Notaris Zidni Ilma Wisuda...
Lentera24.com - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang ”UMM’” Jawa Timur melaksanakan Magang Mandiri di Kantor Notaris Zidni Ilma Wisudawan,S.H.,M.Kn. yang berlokasi di Kabupaten Malang, tepatnya di Jl. Raya Bamban No. 99 A, Pakis. Magang mandiri tersebut dilaksanakan pada semester genap, yaitu dari bulan Februari 2025 hingga Juni 2025.
Program Magang Mandiri adalah program dari Laboratorium Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang untuk Mahasiswa melakukan program magang. Agar Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu teori yang telah dipelajari dalam dunia kampus kedalam dunia kerja yaitu magang itu sendiri.
Pada Kantor Notaris/PPAT kami mengetahui banyak hal dan menambah pengalaman, salah satunya kami mempelajari dalam mengetik beberapa akta dan surat penting menggunakan mesin ketik. beberapa akta yaitu Akta Jual Beli, Akta Pendirian Perseroan terbatas, Surat Persetujuan, Surat Kuasa, Surat pernyataan persaksian, Surat Pembatalan, Surat Persetujuan dan Kuasa, Surat Perjanjian Kontrak Rumah, Surat Pernyataan, Surat Pembatalan, Laporan Bulanan PPAT, Penelitian Sertifikat, Akta Hak Pembagian Waris, Akta Utang Piutang.
Pada zaman sekarang ini jarang sekali ditemukan di beberapa kantor Notaris/PPAT yang masih menggunakan mesin ketik. Mesin tik atau mesin ketik sendiri adalah alat elektronik dengan sebuah set tombol-tombol yang, apabila ditekan, menyebabkan huruf dicetak yang mempermudah penulisan kedalam dokumen yang menggunakan kertas. Mesin ketik banyak digunakan oleh para penulis profesional dan pekerja di kantor.
Pada tahun 1865, Rev. Rasmus Malling-Hansen menciptakan "Hansen Writing Ball", yang kemudian menjadi mesin ketik pertama yang dijual secara komersial pada tahun 1870. Berdasarkan penjelasan pada buku “Who is The Inventor of The Writing Ball” pada tahun 1865, papan ketik yang digunakan dalam mesin ketik ini terbuat dari keramik. Dalam proses penetapan standar papan ketik tersebut terjadi beberapa tahap eksperimen dalam penempatan tombol-tombol huruf yang berbeda. Eksperimen terhadap penempatan tombol-tombol ini bertujuan untuk mencapai kecepatan menulis yang paling tinggi. Hal ini menyebabkan Hansen Witing Ball merupakan mesin ketik pertama yang dapat memproduksi teks lebih cepat daripada menulis dengan tangan secara manual. Eksperimen terhadap mesin ketik yang diciptakan oleh Malling-Hansen ini tetap mengalami perkembangan sejak tahun 1870 sampai sekitar tahun 1880.
Mesin ketik pertama kali yang sukses secara komersial diciptakan oleh C. Latham Sholes, Carlos Glidden dan Samuel W. Soule pada tahun 1867. Penemuan ini kemudian memperoleh hak paten dan dibeli oleh E. Remington and Sons, sebuah perusahaan manufaktur.
Walaupun demikian, mesin ini pada awalnya masih memiliki beberapa kekurangan antara lain juru tulis tidak dapat melihat hasil ketikan secara langsung dan adanya kesulitan akan penempatan tuts yang digunakan untuk kembali pada posisi semula. Hal ini kemudian dapat diatasi dengan munculnya “visible typewriters” seperti mesin ketik Oliver pada tahun 1895.(*)
Oleh: Moch. Rio Setyawan Rizal Al Rizky M. Haidar Makki Fakultas hukum, Universitas Muhammadiyah Malang