HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Analisis Komprehensif Minat Mahasiswa Akuntansi Indonesia terhadap Sertifikasi Profesi

"Konteks Kesiapan Kompetensi Global dengan Menerapkan Ajaran Tamansiswa Tri Pantangan" Dosen Pengampu : Sri Ayem, S.E., M.Sc., AK....


"Konteks Kesiapan Kompetensi Global dengan Menerapkan Ajaran Tamansiswa Tri Pantangan"

Dosen Pengampu :

Sri Ayem, S.E., M.Sc., AK., CA., ACPA.
Umi Wahidah, S.E., M.AK., AWP.

Disusun Oleh: 

Anna Titi Rugaya Honing (2022017006)
Dita Prasetyaningrum (2022017008)
Achamad Fijai (2022017009)
Taufiqurrahman (2022017010)
Nisrina Alifah (2022017016)
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta


Lentera24.com Di era globalisasi dan Revolusi Industri 4.0, sertifikasi akuntan profesional menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kompetensi seorang akuntan di tengah persaingan kerja yang semakin ketat (Kurniawan & Nugroho, 2021; Sherly & Tjakrawala, 2022). Sertifikasi seperti Chartered Accountant (CA) dan ASEAN CPA tidak hanya menjadi bukti penguasaan teknis dan etis, tetapi juga menjadi syarat untuk memasuki pasar tenaga kerja internasional yang terbuka lebar melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (Sari et al., 2023; Babulu et al., 2022). Namun demikian, jumlah pemegang sertifikasi di Indonesia masih rendah dibandingkan jumlah lulusan akuntansi yang terus meningkat setiap tahun (IAI, 2019). Padahal, sertifikasi ini sangat dibutuhkan untuk menjamin kualitas akuntan dalam menghadapi kompleksitas laporan keuangan dan aspek perpajakan di perusahaan (Lestari et al., 2019; Atika, 2022).


Di sisi lain, motivasi juga memegang peranan penting dalam membentuk minat mahasiswa untuk mengikuti sertifikasi profesional. Motivasi karir dan keinginan memperoleh gelar tambahan menjadi faktor yang dapat mendorong seseorang untuk mengikuti ujian sertifikasi seperti CPA (Niswatin & Rochayatun, 2024). Maka dari itu, penting untuk mengkaji lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti sertifikasi profesional sebagai upaya strategis meningkatkan daya saing lulusan di tingkat regional dan global.


Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 mengatur tentang profesi akuntan publik, yang mencakup aspek-aspek dasar dalam praktik akuntansi. Akuntan publik adalah profesional yang memiliki izin dan sertifikasi untuk menjalankan tugasnya (Mutiara Islamiyah et al., 2020). Dalam era globalisasi yang kompetitif, akuntan dituntut untuk tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing secara internasional. Sertifikasi profesional seperti CPA, CA, dan ACCA menjadi standar global untuk menilai kompetensi akuntan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan minat mahasiswa akuntansi dalam memperoleh sertifikasi tersebut, sebagai langkah strategis untuk menilai kesiapan mereka menghadapi tantangan di pasar global.


Maulida et al., (2023) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mendorong mahasiswa akuntansi untuk meningkatkan kualifikasi agar dapat bersaing di tingkat global, terutama di Asia Tenggara. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan mengikuti sertifikasi profesi, yang penting untuk menunjukkan kompetensi tenaga kerja dan mendukung keberlanjutan industri. Persaingan yang ketat di pasar kerja mengharuskan perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang kompeten, handal, dan berdaya saing global.


Ajaran-ajaran Tamansiswa juga menjadi acuan bagi para mahasiswa dalam pengembangan diri untuk kedepannya. Dengan memahami nilai-nilai yang diajarkan, mahasiswa akuntansi dapat menyadari bahwa sertifikasi bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga merupakan langkah penting dalam membangun reputasi dan kredibilitas di dunia kerja. Tri pantangan tamansiswa merupakan pilar ajaran Ki Hadjar Dewantara sebagai upaya dalam membentuk karakter seseorang untuk jujur dan taat terhadap aturan yang berlaku. Tri pantangan adalah 3 larangan-larangan dalam penyalahgunaan kekuasaan, keuangan, dan juga kesusilaan. Tidak seharusnya mahasiswa sebagai calon auditor melakukan perilaku-perilaku yang mencerminkan perbuatan yang tidak terpuji (Erawati & Welan, 2022).


Secara keseluruhan, peningkatan minat terhadap sertifikasi profesi di kalangan mahasiswa akuntansi berpotensi besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang ini. Untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) melakukan inovasi dengan mendirikan CPA Test Center bekerja sama dengan IAPI. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki sertifikat akuntan publik. Mahasiswa Program Studi Akuntansi UST diwajibkan mengikuti sertifikasi A-CPA yang diselenggarakan oleh IAPI melalui pusat tes ini, sebagai langkah awal menuju sertifikasi lanjutan CPA, selain itu, sertifikat A-CPA juga berfungsi sebagai pendamping ijazah, sehingga dapat meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja dan industri yang semakin kompetitif (Nurhayati Ida et al., 2021).


Profesi akuntan selalu membantu dan mendukung dunia usaha dan organisasi lainnya, serta ekonomi dengan segala ukuran dan jenis. Dalam rangka melanjutkan terciptanya nilai tambah, akuntan profesional dan para pihak yang mendidik dan mempersiapkan mereka mesti mampu memenuhi kebutuhan saat sekarang dan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan jasa profesional (Acca,2016). Profesi akuntan akan menjadi ladang amal bagi para alumni dibidang akuntansi sebagai sarana untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan perekonomian, tata kelola dan transparansi pelaporan keuangan (Bambang & Atikah Siti, 2018). Organisasi yang mempekerjakan akuntan bersertifikat cenderung lebih produktif dan efisien, karena memiliki tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks(Natsir & Hasan, 2018)


Dalam era globalisasi dan Revolusi Industri 4.0, sertifikasi profesi menjadi elemen penting dalam membentuk daya saing mahasiswa akuntansi Indonesia di kancah internasional. Meskipun kebutuhan akan sertifikasi seperti CA, CPA, dan ACCA semakin meningkat sebagai bukti kompetensi dan kesiapan global, minat mahasiswa akuntansi terhadap sertifikasi ini masih relatif rendah. Faktor-faktor seperti motivasi karier, pemahaman manfaat sertifikasi, serta dukungan institusional memainkan peran signifikan dalam membentuk minat tersebut. Penerapan nilai-nilai Tri Pantangan Tamansiswa yang menekankan larangan menyalahgunakan kekuasaan, keuangan, dan kesusilaan menjadi fondasi moral penting bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri sebagai akuntan profesional yang berintegritas. 


Nilai-nilai ini relevan dalam membentuk karakter mahasiswa agar menjunjung tinggi etika profesi dan tidak hanya mengejar sertifikasi sebagai formalitas semata. Upaya strategis seperti pendirian CPA Test Center di lingkungan Fakultas Ekonomi UST menjadi langkah konkret dalam mendorong mahasiswa untuk mengikuti sertifikasi sejak dini, memperkuat daya saing lulusan, dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas serta siap menghadapi tantangan global. Maka dari itu saran untuk mahasiswa akuntansi diharapkan dapat membangun kesadaran yang lebih kuat mengenai urgensi sertifikasi profesi sebagai bentuk investasi karier jangka panjang. Sertifikasi ini bukan hanya penting dari aspek kemampuan teknis, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap etika profesi yang selaras dengan nilai-nilai moral Tri Pantangan dalam ajaran Tamansiswa, sehingga mampu meningkatkan daya saing di tingkat global.***


Daftar pustaka : 

Rangkuti, H. A., & Widasanti, R. (2024). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA DALAM MEMPEROLEH SERTIFIKASI PROFESIONAL DI BIDANG AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN. Prosiding Konferensi Riset Akuntansi Riau, 2(1), 152-162.


Citra, C., Mansur, M., Utami, D. A. T., & Febrianti, R. (2022). Analisis Minat Mahasiswa Akuntansi dalam Pengambilan Sertifikasi Akuntansi terhadap Profesi Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi FEB UMHT Tahun 2022). Ilmu Ekonomi Manajemen dan Akuntansi, 3(2), 43-53.


Prayitno, J. A. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi dalam Memperoleh Sertifikasi Profesional Akuntansi di Indonesia (Chartered Accountant)(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Semester Akhir pada Universitas dengan Prodi Akuntansi Berakreditasi A dan B yang berlokasi di Jakarta). COMPETITIVE Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 5(2), 91-99.


Niswatin, K., & Rochayatun, S. (2024). Determinants of accounting students’ intention to take professional accountant certification. Klabat Accounting Review, 5(1), 73-90.


Islamiyah, H. M., Diana, N., & Mawardi, M. C. (2020). Pengaruh Motivasi Karir, Motivasi Gelar terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Ujian Certified Public Accountant (CPA)(Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Kota Malang). e_Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi, 9(01).


Erawati, T., & Welan, M. B. (2022). Pengaruh Persepsi Penghargaan Finansial dan Pemahaman Ajaran Tri Pantangan Terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Jurnal Literasi Akuntansi, 2(4), 219-226.


Nurniah, N., Natsir, S., & Hasan, D. (2018, December). Analisis Manfaat Sertifikat Kompetensi Terhadap Peluang Kerja Alumni Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang. In Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) (Vol. 3).


Bambang, S. A., & Atikah, S. (2018). Minat Sertifikasi Profesi Akuntan Oleh Calon Akuntan. Jurnal Riset Akuntansi.