Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Lentera24.com - Dalam dunia kerja, profesi yang dapat dipil...
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Lentera24.com - Dalam dunia kerja, profesi yang dapat dipilih oleh sarjana akuntansi salah satunya adalah akuntan publik. Akuntan publik yaitu akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Profesi Akuntan publik dapat diperoleh dengan cara mengikuti program pengembangan profesi bagi akuntan yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Program ini disebut dengan CPA (Certified Public Accountant) bertujuan untuk mendapatkan seseorang yang memiliki kualifikasi profesional dengan kecakapan pada tingkat menengah hingga tingkat lanjut pada bidang akuntansi, audit, keuangan, perpajakan, dan bisnis. Akan tetapi jumlah akuntan di Indonesia masih sangat minim.
Berdasarkan data dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (2022) tercatat jumlah akuntan publik hanya mencapai 1.451 orang, yang 27% di antaranya berumur lebih dari 60 tahun atau keseluruhan ada 55% di atas 50 tahun. Sedangkan tidak semua lulusan USAP (Indonesian CPA) menjadi akuntan publik (hanya 39% menjadi akuntan publik). Selain itu pertumbuhan akuntan publik di Indonesia sangat lambat. Akibatnya, kira-kira 5-10 tahun ke depan ketika akuntan publik yang berusia 60 tahunan mundur atau sudah tidak praktik akan terjadi penurunan jumlah akuntan publik yang signifikan.
Fenomena di atas mengindikasikan kurangnya minat mahasiswa akuntansi untuk menjadi akuntan publik. Padahal secara keseluruhan pengajaran akuntansi di perguruan tinggi lebih cenderung mengarahkan mahasiswanya untuk bekerja sebagai akuntan publik di Kantor Akuntan Publik (KAP). Minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik dan akuntan pemerintah dikatakan minim disebabkan salah satunya karena persepsi negatif terhadap profesi akuntan publik, seperti anggapan bahwa pekerjaan ini monoton atau kurang menarik dari segi kreativitas, profesi akuntan publik juga sering dihadapkan oleh tantangan yang kompleks seperti tekanan waktu, tanggung jawab yang besar dan tuntutan untuk mematuhi regulasi yang sangat ketat, adanya keterbatasan karir dalam hal kemajuan atau jenjang yang terbatas dibandingkan dengan profesi yang lain dapat juga tuntutan jam kerja yang tinggi dan kurangnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, faktor keluarga dan besarnya upah juga menjadi faktor menurunnya minat profesi akuntan publik. Dengan kondisi seperti ini kita dapat menerapkan ajaran Tri Pantangan yang dicetuskan oleh bapak Ki Hajar Dewantara.
Ajaran Tri Pantangan adalah konsep pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara, seorang pendidik ternama dari Indonesia. Konsep ini meliputi tiga pantangan yang harus dihindari dalam proses pendidikan, yaitu pantangan kebodohan, pantangan keegoisan, dan pantangan ketidakjujuran. Dalam konteks penerapan ajaran Tri Pantangan Ki Hajar Dewantara untuk meningkatkan minat terhadap profesi akuntan publik, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan seperti Pantangan kebodohan dalam praktik akuntansi publik mencakup mendorong pencarian ilmu pengetahuan yang mendalam dan terus-menerus melalui program pelatihan dan pengembangan keterampilan berkelanjutan bagi calon akuntan publik, serta memotivasi untuk selalu belajar dan berinovasi dalam bidang akuntansi, termasuk mengikuti perkembangan teknologi dan praktik terbaik industri.
Di sisi lain, untuk mengatasi keegoisan, penting untuk mendorong kolaborasi dan kerja tim dalam praktik akuntansi publik melalui program kerja sama antar tim, proyek kelompok, atau pelatihan kepemimpinan dan manajemen, sambil mengajarkan nilai-nilai solidaritas, kerjasama, dan kepedulian sosial dalam konteks pelayanan profesional.
Terakhir, untuk menangani ketidakjujuran, perlu untuk mendorong praktik transparansi, integritas, dan kejujuran dalam semua aspek pekerjaan akuntan publik, termasuk pelaporan keuangan, pemenuhan standar etika profesi, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, sambil menanamkan nilai-nilai integritas dan etika yang kuat melalui pendidikan, pelatihan, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung praktik profesional yang bertanggung jawab.
Penerapan ajaran Tri Pantangan Ki Hajar Dewantara dalam profesi akuntan publik dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat, profesional, dan berintegritas. Hal ini juga dapat meningkatkan reputasi profesi akuntan publik secara keseluruhan dan membantu menarik minat individu untuk bergabung dalam profesi ini.***
DAFTAR PUSTAKA
Aji, A. W., Ayem, S., & Ratrisna, Y. R. C. T. (2022). Pengaruh Persepsi Karir, Pertimbangan Pasar Kerja, Dan Penghargaan Finansial Terhadap Minat Berkarir Di Bidang Perpajakan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa). Jurnal Ilmiah Akuntansi, 13(1), 89–97.
Cahya, Y. A., & Erawati, T. (2021). Pengaruh Motivasi Ekonomi, Gender, Persepsi Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Mahasiswa Berkarir Menjadi Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta). Buletin Ekonomi: Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, 18(2), 239. https://doi.org/10.31315/be.v18i2.5640
Indonesia, I. A. (2015, Mei). Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal). Retrieved from web.iaiglobal.or.id: https://web.iaiglobal.or.id/assets/materi/Sertifikasi/CA/modul/aml/
Indonesia, I. A. (2015, MEI). Modul CA - Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat (Plus Soal). Retrieved from web.iapiglobal.or.id:
https://web.iaiglobal.or.id/assets/materi/Sertifikasi/CA/modul/eptkk/index.html#p=15
Erawati, T.
Dr. Dewi Kusuma Wardani, SE, S.Psi., M.Sc., Ak., CA, CRM, BKP, ACPA1, Fuadhillah Kirana Putri, S.Ak., M.Sc.2, Nur'aini3, Osfalda Katarina Putri Endo4, Putri Yulianti Lestari5, Naresha Hanun6, Maria Yasinta sarina putri7.