HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Mengulik Mindfulness dari Perspektif Psikologi dan Logika

Gaby Tifany Pangaribuan Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijay a Lentera24.com - Dewasa ini, istil...


Gaby Tifany Pangaribuan Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

Lentera24.com - Dewasa ini, istilah mindfulness semakin sering terdengar. Mindfulness diiming-imingi memiliki efek yang positif bagi kesehatan mental kita. Namun, benarkah demikian? Apa itu sebenarnya mindfulness dan bagaimana pengertian konsep mindfulness tersebut dalam perspektif psikologi? Mari simak pembahasannya dalam artikel berikut.


Pengertian Konsep Mindfulness

Secara bahasa, mindfulness dapat diartikan sebagai ‘kesadaran’. Mindfulness berasal dari praktik meditasi Buddha sejak 2500 tahun lalu. Beberapa tahun terakhir, hal ini menjadi semakin populer di berbagai kalangan masyarakat, dari berbagai bidang, terutama psikologi (Zhang, et al., 2021).


Mindfulness adalah keterampilan yang memungkinkan kita untuk bereaksi ‘secukupnya’ dalam situasi yang sedang berlangsung (Germer, 2004). Mindfulness adalah kesadaran momen demi momen terhadap pikiran, perasaan, sensasi tubuh, dan lingkungan sekitar. 


Mindfulness berkaitan dengan bersikap terbuka, tidak menghakimi, ramah, ingin tahu, menerima, penuh kasih sayang, dan baik hati. Latihan mindfulness bertujuan untuk menumbuhkan kondisi mindfulness. Bersikap mindful memungkinkan kita untuk fokus dan memusatkan perhatian kita pada hal yang sedang kita lakukan (Zhang, et al., 2021).


Apabila dilihat dari sudut pandang ilmu psikologi, para psikolog menyatakan bahwa mindfulness pada dasarnya berkaitan dengan momen yang sedang berlangsung. Hal ini juga mengacu pada pengamatan proses sensori dan kognitif-afektif. Sikap mindful ini bisa dan disarankan untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari, tidak hanya saat meditasi saja. Para psikolog juga menyatakan bahwa mindfulness memerlukan usaha dan proses yang disertai dengan konsentrasi meditatif berkelanjutan (Shonin, et al., 2015).


Dalam praktik bidang psikologi, konsep mindfulness diterapkan dengan adanya mindfulness-based interventions (MBI). MBI adalah praktik yang berdasar pada konsep mindfulness untuk berbagai tujuan. MBI telah terbukti berhasil membantu mengobati masalah kesehatan mental yang umum, seperti depresi, gangguan kecemasan, stres, insomnia, psikosis, PTSD, dan lainnya (Zhang, et al., 2021).


Sementara itu, dalam kehidupan sehari-hari, bersikap mindful dapat memberikan efek positif bagi kesehatan mental dan fisik kita. Dengan menjadi lebih sadar akan keadaan kita pada saat ini, kita dapat lebih memaknai setiap kejadian. Contoh sederhananya adalah mindful eating. Mindfulness dapat berdampak positif pada perilaku makan. Mindful eating memungkinkan kita untuk lebih memperhatikan jumlah dan rasa makanan yang sedang dikonsumsi. Dari situ, kita dapat mengatur pola makan sekaligus menikmati makanannya. Oleh karena itu, mindfulness dapat mendorong praktik makan yang lebih sehat (Jordan, et al., 2024).


Pengaruh Mindfulness dalam Kesehatan Mental

Sejumlah penelitian telah menunjukkan manfaat mindfulness dalam mencapai tujuan perkembangan. Misalnya, kesadaran selama masa transisi dari masa muda ke masa dewasa dikaitkan dengan penekanan yang lebih besar pada penemuan dan komunikasi nilai-nilai diri sendiri, mengingat bahwa melatih mindfulness dapat membantu orang menjadi lebih sadar akan pengalaman internal dan eksternal mereka. Dengan melakukan hal ini, orang dapat memperoleh pengetahuan tentang keyakinan dasar mereka, yang akan membantu mereka membuat keputusan dengan lebih percaya diri dan konsisten dengan diri mereka sendiri. Hubungan ini telah dikonfirmasi oleh penelitian lain, yang juga menunjukkan bahwa mindfulness dapat mengurangi hubungan antara fokus pada diri sendiri, ketidakstabilan, dan sensasi keraguan diri (Aisyiyah & Suprapti, 2021).


Penelitian yang dilakukan oleh Dhamayanti & Yudiarso (2020) menunjukkan kemanjuran terapi mindfulness dalam menurunkan kecemasan. Hal ini ditunjukkan dari konsep psikologis dan kognitif yang digunakan dalam terapi mindfulness. Jadi, dalam terapi mindfulness, pasien memperoleh kesadaran akan emosi dan pikiran negatifnya dan belajar untuk tidak menghindarinya. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan pasien untuk melepaskan diri dari pikiran negatif, meskipun proses terapi jelas bertahap dan memerlukan beberapa sesi. Selain itu, perawatan mindfulness dapat membantu orang menjadi lebih terbuka, ingin tahu, dan menerima diri sendiri serta menyadari suasana hati mereka tanpa terlebih dahulu menghakimi atau bereaksi.


Penelitian oleh Keng, et al., (2011) dalam Dhamayanti & Yudiarso (2020) menunjukkan bahwa perawatan mindfulness dianggap bermanfaat dalam mengatasi penyebab stres psikologis umum seperti kecemasan, ketakutan, ketakutan, dan bahkan perilaku maladaptif. Hal ini semakin mendukung efektivitas terapi mindfulness.


Manfaat Mindfulness dalam Berlogika dan Berpikir

Logika adalah keterampilan kognitif yang memungkinkan kita menilai dan memeriksa klaim dan deduksi secara kritis. Logika membantu dalam mengenali premis-premis yang sah dan menarik kesimpulan yang benar dari data empiris yang tersedia dalam lingkungan ilmiah. Logika membantu para ilmuwan dalam mengembangkan hipotesis yang dapat diuji, merencanakan eksperimen yang efisien, dan menarik kesimpulan yang koheren dari data yang dikumpulkan. Kebenaran dan kebenaran temuan penelitian terancam jika tidak ada alasan yang meyakinkan (Sumarni, et al., 2023).


Mengetahui banyaknya manfaat dan dampak positif dari terapi dan penerapan mindfulness di atas, dapat dikatakan bahwa mindfulness akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita, terutama dalam cara berpikir kita. Menjadi lebih sadar akan kejadian saat ini akan membiasakan kita untuk lebih fokus dengan tujuan kita. Hal ini dapat membuat kita dapat berpikir dengan lebih logis. Dengan berpikir logis, kita dapat meningkatkan performa dalam pekerjaan sehari-hari, maupun pekerjaan di lingkungan yang lebih profesional.


Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Mindfulness tidak dikhususkan hanya untuk praktik profesional dalam bidang psikologi dan kesehatan saja. Kita juga dapat merasakan manfaatnya dengan menerapkan mindfulness dalam aktivitas sehari-hari. 


Menurut Germer (2004), berikut adalah beberapa prinsip yang bisa diterapkan dalam beraktivitas agar kita dapat menjadi lebih mindful.


Pikiran kita terpusat pada momen saat ini, bukan yang sudah kita alami.

Mindfulness hanya bisa tercapai apabila kita menerima sepenuhnya keadaan kita saat ini.


Mindfulness selalu disertai niat untuk mengarahkan perhatian kepada sesuatu yang jelas.


Kita dapat merasakan tubuh dan pikiran dengan lebih mendalam.


Mindfulness tidak dapat digambarkan dengan kata-kata karena kesadaran terjadi sebelum kata-kata muncul dalam pikiran.


Kesadaran yang penuh perhatian akan menghasilkan tingkat persepsi yang lebih rendah.


Penutup

Penerapan mindfulness memiliki peran yang cukup signifikan dalam bidang psikologi. Tidak hanya secara profesional, tetapi juga dapat berdampak positif apabila kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, jadi lebih mindful mulai sekarang.***


Referensi

Aisyiyah, Balqis & Suprapti, Veronika. (2021). Pengaruh Mindfulness terhadap Psychological Well-Being pada Emerging Adulthood. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM). 1. 359. 10.20473/brpkm.v1i1.24846. 

Sumarni, E., Adawiah, E. R., & Yurna, Y. (2023). Sarana Berpikir Ilmiah (Bahasa, Logika, Matematika Dan Statistika). Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter, 1(4), 106-122.

Germer, C. (2004). What is mindfulness. Insight journal, 22(3), 24-29.

Jordan, C. H., Wang, W., Donatoni, L., & Meier, B. P. (2014). Mindful eating: Trait and state mindfulness predict healthier eating behavior. Personality and Individual differences, 68, 107-111.

Keng, S. L., Smoski, M. J., & Robins, C., J. (2011). Effect of mindfulness on psychological

health: A review of empirical studies. Journal Clinical Psychology, 31(6), 1-34

Shonin, E., Van Gordon, W., & Griffiths, M. D. (2015). Mindfulness in psychology: a breath of fresh air?. The Psychologist, 28(1), 28-31

Zhang, D., Lee, E. K., Mak, E. C., Ho, C. Y., & Wong, S. Y. (2021). Mindfulness-based interventions: an overall review. British medical bulletin, 138(1), 41-57..