HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Bermain Sains

FOTO : ILUSTRASI BERMAIN sains bagi anak usia dini menurut sujiono (2011) memiliki tujuan supaya anak memiliki kemampuan yaitu: a) mengamati...

FOTO : ILUSTRASI
BERMAIN sains bagi anak usia dini menurut sujiono (2011) memiliki tujuan supaya anak memiliki kemampuan yaitu: a) mengamati perubahan yang ada di sekitarnya seperti perubahan pagi siang dan malam ataupun mengalirnya air dari tempat tinggi ke tempat yang rendah, b) melakukan percobaan sederhana seperti menanam atau mengisi gas kedalam balon yang kemudian dilepaskan diudara, c) melakukan pembandingan memperkirakan mengklasifikasikan dan mengkomunikasikan sesuatu sebagai hasil dari pengamatannya yang sudah dilakukan. Mengembangkan kemampuan sains sederhana dan keinovasian, khususnya ilmu alam sehingga anak dapat memecahkannya.

Dalam pembelajaran sains anak bukan hanya mendengar ceramah pendidik atau melalui teks book yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan secara verbal dimana anak tidak dapat memiliki kesempatan menemukan sendiri fakta dan konsep dan tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan.  Pembelajaran sains untuk anak usia dini dilakukan dengan kegiatan pengamatan, penyelidikan serta percobaan-percobaan sederhana untuk mencari tahu serta mendapatkan jawaban mengenai fakta yang ada dalam lingkungan dengan cara bermaian dan menyenangkan. Selain itu pembelajaran sains untuk anak usia dini harus melibatkan aspek pengetahuan, afektif dan psikomotor pengetahuan didapat dengan proses berfikir dengan memiliki ketrampilan proses serta sikap ilmiah, dengan begitu dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

Tujuan pembelajaran sains bagi anak usia dini adalah untuk mengembangkan kemampuan proses berfikir anak secra logis berdasarkan pada apa yang mereka alami, mengembangkan ketrampilan anak untuk mengamati, menyelidiki, dan berbagi informasi mengenai fenomena yang terjadi dialam sekitar serta terbiasa untuk memecahkan masalah secara ilmiah. Bermain sains bisa diterapkan kapan saja dan dimana saja, tidak hanya di sekolah, bermain sains juga dapat dilakukan di rumah dengan melibatkan orang tua, tidak hanya dpat menambah pengetahuan anak saja tetapi dapat membangun bonding antara orang tua dengan anak.

Berikut  contoh bermain sains untuk anak usia dini yang dapat dilakukan di rumah maupun disekolah:

1. Belajar mengenal rasa

Bermain mengenal rasa memberikan pengalaman kepada anak tentang rasa, bau dan tekstur melalui indranya.

Bahan: piring, gula, garam, kopi.

Cara bermain: letakkan gula, garam dan kopi dalam piring. Kemudian ajaklah anak mencicipi, membahu serta memegang satu persatu dengan tangan mereka, kemudian tanyakan apa yang mereka rasakan.

2. Bermain dengan buah

Bermain dengan buah memberikan pengetahuan kepada anak tentang bermacam-macam buah dengan beraneka ragam bentuk, warna dan rasa yang berbeda.

Bahan : aneka buah dengan berbagai jenis contohnya semangka, melon, nanas

Cara bermain: menyiapkan wadah, letakkan macam-macam buah kedalam wadah, ajak anak untuk menyebutkan nama buah, warna dan bentuknya.

3. Bermain merawat tanaman

Bermain merawat tanaman memberikan pengalaman kepada anak untuk membedakan dan mengelompokkan dan dapat membedakan tanaman yang dirawat dengan tanaman yan tidak dirawat. Tanaman yang rajin disiram akan tumbuh dengan baik karena air akan diserap oleh akar dan menuju ke daun sebagai bahan fotosintesis. Fotosintesis berguna bagi tanaman dan berfungsi sebagai makanan tumbuhan .

Bahan: air, gayung dan pot tanaman.

Cara bermain: menyediakan dua pot tanaman, kemudian satu tanaman di siram sedangkan yang lain tidak di siram kemudian ajak anak untuk mengamati apa yang terjadi pada kedua tanaman tersebut.

4. Bermain mengocok telur

Perubahan yang terjadi pada saat bermain mengocok telur yaitu adanya busa, karena pada putih telur mengandung senyawa albumin yaitu protein yang bersifat mampu membuat busa. Pembusaan ini dapat terjadi apabila ada udara atau gas yang terperangkap didalamnya. Untuk menangkap udara sebanyak-banyaknya dapat dilakukan melalui pengocokan. 

Bahan : wadah, telur, pengocok telur

Cara bermain: menyiapkan wadah, pecahkan telur kedalam wadah kemudian dikocok sampai berbusa kemudian ajak anak untyuk mengamati apa yang terjadi.

5. Rambatan warna

Merambatkan air melalui tisu atau disebut kapilarisasi. Kertas tisu terbuat dari serat sehingga air dapat berpindah melalui sela-sela serat kertas. Itu sebabnya air dapat naik keatas melawan gaya grafitasi bumi karena ada doronagn antara air dengan serat dari kertas tisu.

Bahan: air, gelas, kertas tisu, pewarna

Cara bermain: menyiapkan 3 gelas, kemudian diisi dengan air, tetesi dengan pewarna. Siapkan tisu lipat memanjang kemudian letakkan ujung tisu kedalam gelas kemudian amati apa yang terjadi.

6. Telur melayang

Air garam memiliki masa jenis yang lebih besar ketimbang air, semakin tinggi massa jenis cairan semakin mudah benda mengapung diatasnya. Semakin banyak garam yang dimasukkan maka telur akan mengapung ke atas.

Bahan : air, telur, garam, gelas

Cara bermain: tuangkan air dalam gelas masukkan telur kedalam gelas kemudian ajak anak untuk mengamati ( telur tenggelam di dasar gelas). Masukkan air dalam gelas kemudian masukkan garam dan diaduk sampai larut kemudian masukkan telur ajak anak untuk mengamati ( telur akan melayang). Kemudian minta anak menambahkan lagi garam kemudian amati lagi ( telur akan mengapuang).

Pengirim :

Novia Arinan Najakh, mahasiswi INISNU Temanggung, email : noviaarinannajakh@gmail.com