HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Minat Pemuda Terhadap Sektor Pertanian di Era Milenial

  Lentera 24 .com | ACEH TAMIANG -- Diera milenial ini, generasi muda banyak yang berminat bekerja diperkantoran ataupun ke industri digita...

 


Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Diera milenial ini, generasi muda banyak yang berminat bekerja diperkantoran ataupun ke industri digital lainnya. Menjadi seorang pegawai perkantoran dan menjadi seorang vlogger atau blogger dianggap memiliki daya tarik sendiri dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Sedangkan di dunia pertanian sangat jarang dilihat peluangnya oleh generasi muda pada saat ini sebab sering dianggap terkesan kampungan. 

Padahal jika dilihat dan dinilai dengan baik, pendapatan bisnis usaha dari dunia pertanian bahkan lebih menjanjikan dari pada pekerja kantoran bila dirintis dengan baik. Sebab, hasil dari pertanian adalah suatu kebutuhan jangka panjang manusia yang dibutuhkan setiap saat. 

Merujuk pada Majalah Tribun edisi 575 oktober 2017/XLVII tentang 28 Agripreneur muda menceritakan perjalanan lika liku yang dilalui dua puluh delapan generasi muda yang pada akhirnya berhasil membangun bisnis didunia pertanian hingga mereka sukses dan mendapatkan penghasilan hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah dari dunia pertanian.

Mereka membuktikan bahwa dunia pertanian bisa menjadi jalan untuk meraih sukses walaupun mereka masih diusia muda. Kesuksesan yang diraih juga bukan hanya untuk diri mereka sendiri, para petani muda ini juga berhasil menggaet petani lokal didaerah mereka untuk menjadi rekan bisnis dan berhasil memberikan penghasilan lebih untuk petani-petani tersebut. 

Dalam hal ini dapat di lihat dari salah satu pemuda asal Aceh Tamiang, tepatnya di Kecematan Karang Baru Desa Tanah Terban Muhammad Agus 23 tahun dia adalah pemuda yang sukses dalam berbisnis didunia pertanian. Dalam menjalankan bisnisnya dia mendapatkan omzet sekitar jutaan rupiah dari hasil bisnis pertaniannya. Agus dapat membuktikan bahwa sukses bisa diraih dengan cemerlang diusia muda. 

Dalam menjalankan bisnis pertaniannya agus tidak menggunakan media tanah yang biasa, namun ia menggunakan tanah yang sudah diolah dengan baik yaitu tanah yang berpupuk organik. Dengan menggunakan pupuk organik dapat menekan biaya yang digunakan. Karena pupuk organik dibuat dengan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan dan bahkan bahan-bahannya didapatkan dengan terjangkau. 

Dengan bertanian menggunakan pupuk organik, pemuda-pemuda yang ragu akan bisnis pertanian ini itu mungkin bisa mengurangi keraguan tersebut, karena dengan menggunakan pupuk organik ini akan membuat petani muda tidak memikirkan banyak biaya dan hasil dari bertani menggunakan pupuk organik hasil penenny bisa dua kali lipat dari pada menggunakan pupuk kimia. 

Agus juga memberi inovasi dalam menjalankan bisnisnya yakni dengan menjual produk-produk hasil pertaniannya dengan berlebelkan sayuran organik. Dan Agus juga terus bermotivasi untuk memperkenalkan pertanian yang menggunakan pupuk organik. Terkhususnya motifasi tersebut untuk pemuda-pemuda yang ada didaerahnya agar tidak memandang sebelah mata terhadap bisnis pertanian ini.

Bertani menggunakan pupuk organik ini pun sangat berdampak positif terhadap peternak-peternak didaerah sekitar tempat agus bertani. Dikarenakan salah satu bahan baku pupuk organik iyalah kotoran-kotoran hewan. Sehingga peternak mendapatkan keuntungan dalam pengelolahan kandang peternakan mereka. 

Generasi muda sangat bisa mengambil peran untuk menjadi petani milineal. Memberikan inovasi kekinian untuk terus berkembangnya pertanian. Sehingga produk-produk pertanian lokal itu lebih diminati oleh masyarakat lokal itu sendiri. Kerena harus diingat bahwa hasil pertanian merupakan kebutuhan primer bagi semua manusia untuk bertahan hidup seperti beras, buah, sayuran,dan bahan makanan lainnya.

Apabila dikelolah dengan baik dan terus berinovasi maka hasil pertanian bisa memberikan pendapatan yang baik. Jika tidak menutup kemungkinan bila mengatakan menjadi petani di era milineal sekarang ini bisa memberikan pendapatan yang jaga menjanjikan dari pekerjaan lainnya. [] L24

Tulisan ini kiriman dari HUDZAIFAH AL HASYI Mahasiswa IAIN Langsa Fakultas Ekonomi Syariah Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam.