Lentera 24 .com | ACEH TAMIANG -- Kita tidak menuduh hanya saja wajar jika masyarakat ikut mengawasi apa yang terjadi dalam situasi Penera...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Kita tidak menuduh hanya saja wajar jika masyarakat ikut mengawasi apa yang terjadi dalam situasi Penerapan Status Tanggap Darurat daerah akibat wabah virus Corona.
![]() |
Yusri Mansyah (Burong) |
Pesan tersebut disampaikan Yusri Mansyah mantan Kombantan GAM Aceh Tamiang saat berlangsungnya Musyawarah dan Mufakat terkait kisruh Muswil DPW-PA Aceh Tamiang yang berlangsung disalah satu warkop di Tualang Cut Jum'at (3/4).
Yusri Mansyah kepada Pemkab Aceh Tamiang agar Transparan dalam pengelolaan Anggaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Aceh Tamiang.
Mantan Kombantan GAM ini meminta transparansi anggaran yang sudah diplotkan oleh Pemerintah daerah ini sebesar 3 milyar agar tepat sasaran, penggunaan anggaran dapat efektif dan se efisien mungkin.
"Jangan sampai terjadi tumpang tindih penganggaran antara bantuan dan pengadaaan barang oleh gugus tugas percepatan penanganan covid 19," ujarnya
Begitupun juga dengan anggota DPRK, kami meminta jangan seperti anak sekolah yang ikutan libur, karena ini adalah ujian pertama bagi anda yang duduk menjadi wakil rakyat.
"Ini tahun pertama anda, pastikan bahwa rakyat yang memilih anda hari ini merasa terlindungi," tegasnya.
Seperti bantuan 60 unit Rapid Test alat (screening) virus Corona, 30 lembar masker N95, 2.000 masker hijab, dan 30 baju cover dan lain lain.
Untuk itu Yusri meminta agar bantuan yang diterima nantinya dapat diperiksa terlebih dahulu, karena banyak kita melihat di negara - negara Eropa yang menolak alat rapid test tersebut, dan masker - masker banyak yang rusak dan tidak sesuai.
"Kami mengharapkan kepada petugas petugas yang ditunjuk agar dapat lebih teliti," pinta Yusri
Diingatkannya juga kepada Pemkab Aceh Tamiang bahwa masyarakat perlu perlindungan dan keterbukaan informasi sampaikan hal yang benar dan nyata, bagaimana status ODP, dan PDP hari perhari agar masyarakat kita merasa terlindungi.
Pria yang memiliki nama sandi "Burong" tersebut juga mengkritisi terkait bantuan sembako dari pertamina agar dapat di manfaatkan sebaik baiknya, jangan sampai menimbulkan huru hara ditengah tengah warga.
Bagi masyarakat yang kesulitan secara ekonomi agar pemerintahan desa dapat bahu membahu mengatasi, intinya juga transparansi dengan keterbukaan semua bisa menerima.
"Kita tidak ingin situasi ini berkepanjangan, jangan sampai terjadi konflik sosial dan berujung kerusuhan. Sudah cukup kita ribut, konflik dimasa lalu mari sama sama kita jaga kedamaian di Aceh, khususnya di Aceh Tamiang ini", pungkasnya.[]L24.sai