Lentera 24.com | BANDA ACEH -- Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh, Faisal mengatakan, lonjakan permintaa...
Lentera24.com | BANDA ACEH -- Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh, Faisal mengatakan, lonjakan permintaan bahan bakar minyak (BBM) sejak Sabtu hingga Senin (3/6) tidak lagi terfokus pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di perkotaan, melainkan sudah bergeser ke SPBU di lintasan jalan nasional dan provinsi di kabupaten/kota.
“Alasannya, sejak Sabtu (1/6) dan Minggu (2/6) sudah banyak PNS maupun pedagang yang mudik ke kampungnya untuk merayakan Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah pada 5-6 Juni 2019 bersama keluarganya,” kata Faisal kepada Serambi ketika dimintai tanggapannya mengenai pelayanan BBM di SPBU kepada pemudik, Senin (3/6) di Banda Aceh.
Namun begitu, kata Faisal, permintaan BBM di SPBU perkotaan masih berjalan normal. Suplai BBM dari Depo Pertamina Krueng Raya ke sejumlah SPBU pun masih berjalan lancar.
Pengiriman BBM dari Depo Pertamina di Krueng Raya, Aceh Besar, ke SPBU di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar yang dipantau Faisal dalam dua hari terakhir berjalan lancar. Berapa pun yang diminta dan ditebus pengusaha SPBU ke Depo Pertamina, sebanyak itu pula yang dikirim pihak Pertamina. “Misalnya premium diminta 8 kiloliter, ya dikirim sebanyak 8 kiloliter. Begitu juga partalite dan solar, tidak ada yang dibatasi,” ujar Faisal.
Bahkan, lanjut Faisal, pihak Pertamina menawarkan tambahan stok BBM melalui mobil tangki kepada pihak SPBU dengan maksud agar di SPBU-nya tersedia stok BBM berbagai jenis dalam jumlah yang lebih banyak. Ini semata-mata untuk mengatasi lonjakan permintaan BBM dadakan oleh pemudik.
Faisal mengatakan, yang masih sering terjadi kendala persediaan BBM justru di wilayah tengah Aceh, terutama di Kutacane, Aceh Tenggara dan Blangkejren, Gayo Lues. “Pengiriman BBM ke daerah itu disuplai dari Sumut. Arus lalu lintas dari Medan-Berastagi-Tanah Karo ke Kutacane dan Blangkejren pada masa mudik ini cukup padat. Kita harapkan pihak SPBU yang ada di Kutacane dan Blangkejeren bisa mengantisipasi lonjakan pemenuhan kebutuhan BBM berkerja sama dengan Satgas BBM dari Pertamina Sumut maupun Aceh,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pimpinan Cabang Pertamina Banda Aceh, Awan Rahardjo melalui Manajer Marketing BBM, Dimas kepada Serambi kemarin mengatakan, stok BBM-nya cukup. Selain itu, Satgas BBM Lebaran Idul Fitri dari Pertamian terus memantau sampai ke daerah rawan krisis BBM, seperti di Kutacane dan Blangkejren. Misalnya, BBM jenis premium stoknya di Depo Krueng Raya, Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar mencapai 1.925 kiloliter (kl). Stok itu cukup untuk sepuluh hari penyaluran ke depan. Pertamax lebih banyak lagi stoknya, mencapai 3.147 kl, artinya cukup untuk penyaluran 32 hari ke depan.
Solar stoknya mencapai 1.972 kl, cukup untuk penyaluran enam hari ke depan, stok pertalite yang sedikit, hanya 338 kl, tapi pada Minggu (2/6) kapal tangki yang membawa BBM sudah masuk ke Pelabuhan Krueng Raya membawa tambahan pasokan untuk stok BBM, termasuk jenis pertalite sekitar 2.000 kl.
Begitu juga stok avtur (minyak pesawat terbang) cukup untuk penyaluran lima hari ke depan, sebanyak 732 kl. Penambahan stok terus dilakukan Pertamina pusat setiap lima hari sekali ke Depo BBM Pertamina yang ada di Aceh.
Dimas menyatakan, untuk stok BBM masyarakat tidak perlu terlalu khawatir karena pihak Pertamina siap menyalurkan berapa pun yang diminta dan ditebus pihak SPBU. Ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya merayakan Hari Raya Idulfitri.
Pertamina dan pihak perbankan juga sudah melakukan koordinasi dan membuka loket khusus untuk pembayaran tebusan BBM, menjelang dan pada masa liburan Lebaran kepada pihak SPBU.
“Pendeknya, pedistribusian BBM ke SPBU di berbagai lintasan jalan nasional dan provinsi yang terdapat SPBU, aman dan nyaman,” pungkas Dimas. [] SERAMBI
![]() |
Foto : Serambi |
Namun begitu, kata Faisal, permintaan BBM di SPBU perkotaan masih berjalan normal. Suplai BBM dari Depo Pertamina Krueng Raya ke sejumlah SPBU pun masih berjalan lancar.
Pengiriman BBM dari Depo Pertamina di Krueng Raya, Aceh Besar, ke SPBU di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar yang dipantau Faisal dalam dua hari terakhir berjalan lancar. Berapa pun yang diminta dan ditebus pengusaha SPBU ke Depo Pertamina, sebanyak itu pula yang dikirim pihak Pertamina. “Misalnya premium diminta 8 kiloliter, ya dikirim sebanyak 8 kiloliter. Begitu juga partalite dan solar, tidak ada yang dibatasi,” ujar Faisal.
Bahkan, lanjut Faisal, pihak Pertamina menawarkan tambahan stok BBM melalui mobil tangki kepada pihak SPBU dengan maksud agar di SPBU-nya tersedia stok BBM berbagai jenis dalam jumlah yang lebih banyak. Ini semata-mata untuk mengatasi lonjakan permintaan BBM dadakan oleh pemudik.
Faisal mengatakan, yang masih sering terjadi kendala persediaan BBM justru di wilayah tengah Aceh, terutama di Kutacane, Aceh Tenggara dan Blangkejren, Gayo Lues. “Pengiriman BBM ke daerah itu disuplai dari Sumut. Arus lalu lintas dari Medan-Berastagi-Tanah Karo ke Kutacane dan Blangkejren pada masa mudik ini cukup padat. Kita harapkan pihak SPBU yang ada di Kutacane dan Blangkejeren bisa mengantisipasi lonjakan pemenuhan kebutuhan BBM berkerja sama dengan Satgas BBM dari Pertamina Sumut maupun Aceh,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pimpinan Cabang Pertamina Banda Aceh, Awan Rahardjo melalui Manajer Marketing BBM, Dimas kepada Serambi kemarin mengatakan, stok BBM-nya cukup. Selain itu, Satgas BBM Lebaran Idul Fitri dari Pertamian terus memantau sampai ke daerah rawan krisis BBM, seperti di Kutacane dan Blangkejren. Misalnya, BBM jenis premium stoknya di Depo Krueng Raya, Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar mencapai 1.925 kiloliter (kl). Stok itu cukup untuk sepuluh hari penyaluran ke depan. Pertamax lebih banyak lagi stoknya, mencapai 3.147 kl, artinya cukup untuk penyaluran 32 hari ke depan.
Solar stoknya mencapai 1.972 kl, cukup untuk penyaluran enam hari ke depan, stok pertalite yang sedikit, hanya 338 kl, tapi pada Minggu (2/6) kapal tangki yang membawa BBM sudah masuk ke Pelabuhan Krueng Raya membawa tambahan pasokan untuk stok BBM, termasuk jenis pertalite sekitar 2.000 kl.
Begitu juga stok avtur (minyak pesawat terbang) cukup untuk penyaluran lima hari ke depan, sebanyak 732 kl. Penambahan stok terus dilakukan Pertamina pusat setiap lima hari sekali ke Depo BBM Pertamina yang ada di Aceh.
Dimas menyatakan, untuk stok BBM masyarakat tidak perlu terlalu khawatir karena pihak Pertamina siap menyalurkan berapa pun yang diminta dan ditebus pihak SPBU. Ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya merayakan Hari Raya Idulfitri.
Pertamina dan pihak perbankan juga sudah melakukan koordinasi dan membuka loket khusus untuk pembayaran tebusan BBM, menjelang dan pada masa liburan Lebaran kepada pihak SPBU.
“Pendeknya, pedistribusian BBM ke SPBU di berbagai lintasan jalan nasional dan provinsi yang terdapat SPBU, aman dan nyaman,” pungkas Dimas. [] SERAMBI