HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Sadis, Model Cantik Diberondong Peluru di Siang Bolong

Lentera 24.com | BAGHDAD -- Tara Fares tak bisa lagi pamer foto cantik kepada 2,8 juta pengikutnya di Instagram. Dia juga tidak bisa lagi b...

Lentera24.com | BAGHDAD -- Tara Fares tak bisa lagi pamer foto cantik kepada 2,8 juta pengikutnya di Instagram. Dia juga tidak bisa lagi berinteraksi dengan mereka di media sosial.

Foto : jpnn.com
Sebab, model cantik asal Iraq itu sudah tak bernyawa. Dia tewas dengan cara yang sungguh mengenaskan. Diberondong peluru saat berkendara.

Fares sedang mengemudikan Porsche-nya di jalanan Kota Baghdad saat peluru menghujaninya Kamis siang (27/9). Seketika itu juga, nyawanya melayang.

Darah segar menggenangi salah satu sudut jalan ibu kota Iraq tersebut. Pembunuhan sadis itu terekam kamera CCTV. Namun, pelakunya belum diketahui. Hingga kemarin, Rabu (3/10), polisi masih menyelidiki rekaman tersebut.

"Saya tidak pernah bertindak sembunyi-sembunyi. Semua saya lakukan dengan transparan." Demikian prinsip hidup Fares yang berulang-ulang dia unggah lewat media sosialnya semasa hidup.

Ironisnya, nyawa aktivis kesetaraan gender itu dihabisi di siang bolong, di hadapan banyak orang. Terang-terangan. Bahkan, terekam CCTV.

Bagi penduduk Iraq yang konservatif, Fares memang tak biasa. Mantan ratu kecantikan itu tak segan mengunggah foto-foto seksi. Dia juga tidak malu memamerkan tato yang menghiasi tubuhnya.

Selain itu, dia kerap menyuarakan kritik di media sosial. Terutama, soal nikah mutah alias nikah sementara yang diizinkan dalam masyarakat Syiah.

"Saya tidak takut dengan makhluk yang menolak Tuhan. Yang saya takuti adalah makhluk yang membunuh atas nama iman," tulis Fares dalam unggahannya 10 Juli lalu.

Fares tidak sendiri. Sebelum dia, sudah tiga perempuan yang dibunuh karena alasan yang sama. Yakni, dokter bedah plastik Rafeef Al Yassiri, pemilik pusat kecantikan Rasha Al Has­san dan aktivis Soad Al Ali

"Kejahatan ini membuat kami khawatir. Ada kelompok yang ingin menakuti masyarakat dengan membunuh perempuan-perempuan terkenal," tegas aktivis HAM Iraq Hana Adwar. [] JPNN.COM