HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Momen Lebaran, Ini Cara Mengajarkan Anak Minta Maaf dengan Sungguh-Sungguh!

Lentera 24.com | GAYA HIDUP -- Salah satu esensi dari perayaan Hari Raya Idul Fitri adalah saling meminta maaf dan memaafkan satu sama lain...

Lentera24.com | GAYA HIDUP -- Salah satu esensi dari perayaan Hari Raya Idul Fitri adalah saling meminta maaf dan memaafkan satu sama lain. Seperti halnya magic words, terimakasih dan tolong, maaf pun perlu diajarkan kepada anak sejak dini.

Foto : Okezone.com
Nah, "Mohon Maaf Lahir dan Batin" saat lebaran saat kumpul-kumpul keluarga besar, bisa juga dimanfaatkan para orang tua untuk dapat mengajarkan anak-anak cara untuk meminta maaf kepada orang lain. Baik itu kepada saudara-saudara sebayanya, ataupun kepada para tetua.

Kemudian seperti apa cara yang bisa diterapkan untuk mengajari anak untuk meminta maaf dengan sungguh-sungguh? Menyitat Positiveparentingsolutions, berikut pemaparan cara mengajarkan anak untuk meminta maaf.

Jangan didikte

Sebagai orang tua, Anda tidak perlu untuk fokus panjang lebar mengomel soal perilaku salah yang dilakukan oleh anak. Ganti "omelan" ini dengan pertanyaan yang bisa membantu anak untuk memahami emosi dan tindakan yang ia perbuat. Misalnya ketika anak bertindak usil terhadap saudaranya, tanya anak dengan pertanyaan "apa rasanya jika kamu yang dijahili oleh saudaramu?", atau bisa juga tanyakan "apa perasaan saudara yang anak rasakan saat kamu jahili?". Dengan ini maka bisa membuat anak menjadi paham bahwa ada konsekuensi atas emosinya, merasa marah atau frustasi itu boleh tapi melakukan aksi atas hasil emosi tersebut yang tidak boleh.

Fokus pada solusi

Ketimbang fokus memberi hukuman pada anak, mengapa tidak Anda sebagai orang tua sebaiknya lebih fokus pada solusi untuk merubah situasi jadi lebih baik. Permintaan maaf dengan kata-kata alias verbal bisa jadi awal yang bagus, namun mengingat anak-anak itu paling bagus belajar dari aksi nyata, maka permintaan maaf verbal tersebut baiknya dibarengi dengan sikap yang menunjukkan kebaikan. Misalnya saat anak merusak barang atau merobek gambar milik saudaranya ketika bermain, pandu anak untuk membantu sesuatu yang dirusak, atau bisa juga dengan mengganti sesuatu yang rusak tersebut.

Ajarkan kebiasaan minta maaf 

Beri kesempatan anak untuk membuat pilihan yang lebih baik saat dihadapkan pada suatu kondisi. Beri ia waktu untuk berpikir, lalu ajarkan anak sedari kecil untuk meminta maaf jika ia salah. Sebagai orangtua, wajib juga untuk memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari. [] OKEZONE.COM