Lentera 24.com | LANGSA -- Cuitan Saipol Bahri (SB)yang dimuat di salah satu media online pada hari Jumaat (15/2) dengan mendapat kritikan ...
Lentera24.com | LANGSA -- Cuitan Saipol Bahri (SB)yang dimuat di salah satu media online pada hari Jumaat (15/2) dengan mendapat kritikan dari H. Samsudin selaku Ketua Tuha Peut Desa Sungai Pauh Induk Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa.
Kepada awak media Jumat (16/2) Ketua Tuha Peut H. Samsudin mengatakan,
Saipol Bahri (SB) harus bisa membuktikan masyarakat yang mana yang minta Geuchik Iskandar minta Mundur dari Jabatannya, katanya.
Jangan asal bicara, jika tidak bisa membuktikan ucapannya, ini dapat merugikan dirinya sendiri (Saipol Bahri_red). Karena apa yang sudah dilontarkannya ke salah satu media online terindikasi ada upaya untuk memprovokasi masyarakat, cetusnya.
Pasalnya, saya selaku Ketua Tuha Peut tidak ada mendengar ataupaun menerima laporan dari masyarakat jika kinerja Guechik selama ini tidak bagus, untuk itu Saipol Bahri harus hati-hati dengan lisannya, terlebih lagi diungkapkan di media massa yang dibaca oleh publik.
"Jangan karena keingainannya tidak dipenuhi lantas memburuk-burukkan kinerja Geuchik, kita tinggal di negara hukum, jadi semua itu ada aturannya", tutup Tuha Peut yang juga mantan Inspetorat Kota Langsa itu.
Hal senada disampaikan oleh H. Iskandar Kasim selaku Direktur BUMG Gampong Sungai Pauh Induk , kata dia, dana yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) tidak serta merta bisa dipinjamkan kepada warga, semua ada aturannya, katanya.
Sambungnya, di tahun 2017 dana yang diplotkan ke BUMG hanya 100 juta, sementara warga Sungai Pauh Induk ada 3.000 jiwa lebih, bagaimana bisa dana Rp. 100 juta hanya dipinjamkan sama satu orang tampa anggunan, cetusnya.
Sebelumnya kepada Saipol Bahri Alias SB sudah kita jelaskan mekanisme penyaluran dana BUMG, pada saat itu sudah kita buat pertemuan dengan Saipol Bahri di sebuah Cafee di kilometer lima dan dihadiri oleh Ketua Tuhapeut H. Samsudin, wakil Ketua Tuhapeut Rahmatsyah, dan Geuchik Iskandar. Dalam pertenuan itu Saipol Bahri tetap pada prinsipnya mau pinjam uang BUMG Rp. 100 juta tanpa anggunan. Otomatis keinginan Saipol Bahri tidak bisa dikabulkan sehingga dirinya tidak terima dan membuat stetmen di media online, sebutnya.
Rahmatsyah selaku Wakil Ketua Tuhapeut juga menambahkan bahwa sebelum Saipol Bahri atau SB membuat stepmen di media online dia sempat menemui Rahmatsya dan berujar, "bagai mana pinjaman yang saya ajukan disetujuai apa tidak", lantas Rahmatsyah menjawab, "saya sudah 25 tahun di desa ini dan memiliki usaha bengkel bahkan anak buah saya sudah jadi bos bengkel, mau pinjam Rp.5 juta saja tidak dikabulkan, tapi saya tidak marah", ujar Rahmatsyah seraya menirukan ucapan Saipol Bahri.
Tidak terima dengan ucapan Rahmatsyah, Saipol Bahri langsung menyolat dan berkata, jawab aja dikasih apa tidak, itu aja. Kalok tidak dikasih pinjamkan saya ungkapkan semua di media, kata Rahmatsya menirukan ucapan Saipol Bahri lagi. [] L24-007 (Roby Sinaga)
Kepada awak media Jumat (16/2) Ketua Tuha Peut H. Samsudin mengatakan,
Saipol Bahri (SB) harus bisa membuktikan masyarakat yang mana yang minta Geuchik Iskandar minta Mundur dari Jabatannya, katanya.
Jangan asal bicara, jika tidak bisa membuktikan ucapannya, ini dapat merugikan dirinya sendiri (Saipol Bahri_red). Karena apa yang sudah dilontarkannya ke salah satu media online terindikasi ada upaya untuk memprovokasi masyarakat, cetusnya.
Pasalnya, saya selaku Ketua Tuha Peut tidak ada mendengar ataupaun menerima laporan dari masyarakat jika kinerja Guechik selama ini tidak bagus, untuk itu Saipol Bahri harus hati-hati dengan lisannya, terlebih lagi diungkapkan di media massa yang dibaca oleh publik.
"Jangan karena keingainannya tidak dipenuhi lantas memburuk-burukkan kinerja Geuchik, kita tinggal di negara hukum, jadi semua itu ada aturannya", tutup Tuha Peut yang juga mantan Inspetorat Kota Langsa itu.
Hal senada disampaikan oleh H. Iskandar Kasim selaku Direktur BUMG Gampong Sungai Pauh Induk , kata dia, dana yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) tidak serta merta bisa dipinjamkan kepada warga, semua ada aturannya, katanya.
Sambungnya, di tahun 2017 dana yang diplotkan ke BUMG hanya 100 juta, sementara warga Sungai Pauh Induk ada 3.000 jiwa lebih, bagaimana bisa dana Rp. 100 juta hanya dipinjamkan sama satu orang tampa anggunan, cetusnya.
Sebelumnya kepada Saipol Bahri Alias SB sudah kita jelaskan mekanisme penyaluran dana BUMG, pada saat itu sudah kita buat pertemuan dengan Saipol Bahri di sebuah Cafee di kilometer lima dan dihadiri oleh Ketua Tuhapeut H. Samsudin, wakil Ketua Tuhapeut Rahmatsyah, dan Geuchik Iskandar. Dalam pertenuan itu Saipol Bahri tetap pada prinsipnya mau pinjam uang BUMG Rp. 100 juta tanpa anggunan. Otomatis keinginan Saipol Bahri tidak bisa dikabulkan sehingga dirinya tidak terima dan membuat stetmen di media online, sebutnya.
Rahmatsyah selaku Wakil Ketua Tuhapeut juga menambahkan bahwa sebelum Saipol Bahri atau SB membuat stepmen di media online dia sempat menemui Rahmatsya dan berujar, "bagai mana pinjaman yang saya ajukan disetujuai apa tidak", lantas Rahmatsyah menjawab, "saya sudah 25 tahun di desa ini dan memiliki usaha bengkel bahkan anak buah saya sudah jadi bos bengkel, mau pinjam Rp.5 juta saja tidak dikabulkan, tapi saya tidak marah", ujar Rahmatsyah seraya menirukan ucapan Saipol Bahri.
Tidak terima dengan ucapan Rahmatsyah, Saipol Bahri langsung menyolat dan berkata, jawab aja dikasih apa tidak, itu aja. Kalok tidak dikasih pinjamkan saya ungkapkan semua di media, kata Rahmatsya menirukan ucapan Saipol Bahri lagi. [] L24-007 (Roby Sinaga)
