HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Biaya Les Mencekik Leher, Kepsek Berdalih Tidak Tahu

Lentera 24.com | LANGSA -- Tingginya tarif les tambahan yang dilakukan oleh pihak sekolah SMPN IV Langsa menjelang Ujian Nadional (UN) memb...

Lentera24.com | LANGSA -- Tingginya tarif les tambahan yang dilakukan oleh pihak sekolah SMPN IV Langsa menjelang Ujian Nadional (UN) membuat sebahagian orang tua pelajar merasa terbebani bahkan kebingungan.


Menurut orang tua pelajar yang minta namanya dirahasiakan kepada media ini, Jumat (16/2) mengatakan, biaya Les tambahan sebesar Rp.270.000,- (dua ratus tujuh puluh ribu rupiah) per siswa itu dirasakan terlalu berat .

"Tarif les yang dipatok oleh pihak sekolah hingga 270.000 per orang terasa sangat berat bagi kami yang hidup masih pas-pasan", ucapnya.

Pasalnya, mayoritas  pelajar SMP N IV orang tuanya bekerja serabutan, sebagai petani, penarik betor dan nelayan yang pendapatannya pas-pasan cukup buat makan sehari-hari.

"Biaya les yang dipatok oleh pihak sekolah membuat kami serba salah. Disebabkan uang segitu dari mana kami ambil. Jika pengasilan lebih dari cukup uang segitu tidak ada masalah bahkan mana ada orang tua yang tidak menginginkan anaknya akan maju dalam belajar. Tetapi ini kami memang sangat kesulitan mencari uang untuk bayar lesnya", ungkapnya lagi.

Pada saat dihubungi media ini Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Langsa Supriadi, S.Pd via selulernya mengatakan, "masalah kegiatan les tambahan memang benar pihak sekolah yang merencanakan, namun besaran biaya saya tidak tahu, itu urusan Kepala Komite, katanya.

Sambungnya, semua keputusan ada di tangan Ketua Komite, dialah yang bertugas dan berperan mengundang wali murid untuk hadir rapat membahas besaran biaya yang akan diambil pada pelaksanaan les tambahan di sekolah tersebut, jelasnya.

Bakan dengan nada sedikit gusar, Kepala Sekolah menyarankan agar awak media ini menemui ketua Komite Sekolah.

"Untuk biar lebih jelasnya, coba tanya saja sama Kepala Komite, karena dia yang lebih tau berapa besaran biaya les tambahan untuk untuk pelajar kelas IX", katanya sembari menutup pembicaraan di ujung telonnya.

Sesuai arahan Kepala Sekolah SMPN IV, media ini langsung menghubungi Anuar selaku Ketua Komite sekolah SMPN IV Langsa via telpon selulernya dan Anuar membenarkan bahwa adanya pungutan biaya Rp 270.000 untuk les tambahan menjelang UN.

"Memang benar kita pungut biaya sebesar Rp.270.000 per orang kusus anak kelas IX untuk biaya les tambahan menjelang pelaksanaan UN tahun ajaran 2017-2018", katanya.

Pungutan uang tersebut hasil musyawarah dengan para orang tua pelajar, pada saat musyawarah para orang tua menyetujuinya. Karena les tambahan ini akan dilaksanakan setiap hari setelah habis jam sekolah, urainya.

Bahkan sambungnya, semua yang saya lakukan adalah hasil petunjuk dan perintah kepala sekolah, bukan pendapat saya pribadi, katanya lagi.

Setelah mengetahui fakta sebenarnya sehingga dapat disimpulkan bahwa program pemerintah sekolah gratis untuk warga kurang mampu tinggal slogan kosong belaka.

Rakyat miskin nyatanya harus tergerus dan tersisih dari dunia pendidikan dikarenakan himpitan ekonomi yang terus menerus menjadi penghalang untuk mengenyam pendidikan. Jika hal ini di biarkan tanpa ada solusi dari para pemegang tampuk kekuasaan maka rakyat miskin akan selamanya tersingkir dari dunia pendidikan. [] L24-007 (Roby sinaga)