suara-tamiang.com , AMMAN -- Situs themuslim500.com merilis nama-nama 500 tokoh muslim yang berpengaruh di dunia. Untuk peringkat 50 ...
suara-tamiang.com, AMMAN -- Situs themuslim500.com merilis nama-nama 500 tokoh muslim yang berpengaruh di dunia.
Untuk peringkat 50 besar terdapat nama Presiden Joko Widodo, Ketua umum PBNU
Said Aqil Siradj dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah yang sekaligus Mantan Ketua
Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin.
Dilansir dari situs themuslim500.com, peringkat pertama ditempati oleh Raja Yordania, Abdullah II Al Hussein. Adapun untuk Presiden Joko Widodo menempati urutan ke-11. Presiden yang dikenal dengan budaya blusukan ini dinilai sebagai politikus yang bersih dari tuduhan korupsi dan nepotisme. Baik saat menjabat sebagai walikota Solo maupun gubernur Jakarta.
Dengan menjadi Presiden, maka diharapkan Jokowi tetap menjadi pemimpin yang bersih dan mampu menyelesaikan permaslahan yang ada di Indonesia, baik masalah sosial maupun tata kelola pemerintahan. Seperti yang pernah ia lakukan saat menjabat sebagai Walikota Solo maupun gubernur Jakarta.
Dilansir dari situs themuslim500.com, peringkat pertama ditempati oleh Raja Yordania, Abdullah II Al Hussein. Adapun untuk Presiden Joko Widodo menempati urutan ke-11. Presiden yang dikenal dengan budaya blusukan ini dinilai sebagai politikus yang bersih dari tuduhan korupsi dan nepotisme. Baik saat menjabat sebagai walikota Solo maupun gubernur Jakarta.
Dengan menjadi Presiden, maka diharapkan Jokowi tetap menjadi pemimpin yang bersih dan mampu menyelesaikan permaslahan yang ada di Indonesia, baik masalah sosial maupun tata kelola pemerintahan. Seperti yang pernah ia lakukan saat menjabat sebagai Walikota Solo maupun gubernur Jakarta.
Selanjutnya, terdapat
nama Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj diurutan ke-18. Said Aqil Siradj dinilai
mampu memimpin Ormas PBNU dengan baik. PBNU juga memiliki kontribusi yang besar
untuk Indonesia baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pengentas kemiskinan.
Said Aqil kembali
terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode keduanya melalui Muktamar ke-33 di
Jombang pada Agustus lalu.
Selain itu, Din juga aktif dalam dialog antaragama dan antarbudaya. Dia baru-baru ini terpilih kembali sebagai Presiden Konferensi Asia Agama untuk Perdamaian (ACRP). Muhammadiyah juga aktif dalam resolusi konflik seperti di selatan Thailand dan Mindanao. (republikaonline)