HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Melirik Barang Bersejarah Peninggalan Kerajaan Melayu Tamiang

Foto : Istana Karang(beritalima.com)  suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Sebagai seorang isteri Kepala Daerah yang kerap mendampingi s...

Foto : Istana Karang(beritalima.com) 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Sebagai seorang isteri Kepala Daerah yang kerap mendampingi suami dibanyak  kegiatan maupun kunjungan kerja kesegala penjuru pelosok desa  atau undangan kerja lainnya namun Hj. Iris Atika, S.Psi, Psikolog masih mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai  Ketua TP-PKK  dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

Isteri Bupati Aceh Tamiang ini juga tercatat paling getol dalam urusan upaya menghidupkan museum didaerah itu. 

Keseriusan Iris Atika pada Musium memang terkesan sangat mencolok sekali, hal itu dapat dilihat diselah-selah kesibukannya, secara rutin dirinya masih mau menyisihkan sebahagian waktunya untuk datang mengunjungi Istana Raja Karang di Karang Baru.

Kehadiran Museum di Bumi Muda Sedia disambut baik dan mendapatkan apresiasi dari seluruh lapisan masyarakat Aceh Tamiang, terutama bagi keturunan Raja Melayu Tamiang serta  kalangan seniman, sejarahwan dan kaum budayawan didaerah itu.

Ternyata Iris Atika memiliki kesibukan juga didalam Bangunan yang dulunya merupakan kediaman resmi bagi Raja Tamiang beserta keluarganya tersebut. 

Kini bangunan peninggalan kerajaan melayu Tamiang yang letaknya di sisi kiri jalan dari arah Medan menuju Banda Aceh (Jalan Ir.H.Djuanda), Karang Baru oleh Pemkab Aceh Tamiang dijadikan sebagai museum. 

Menurut Iris Atika, hal itu dilakukannya semata-mata hanya untuk kepentingan Kabupaten Aceh Tamiang yang sangat dicintainya.

"Rasa cinta saya terhadap Tamiang ini sangat besar, jadi wajar saja kalau ini saya lakukan. Saya juga sangat optimis, kelak museum ini akan menjadi besar", ujar sosok yang akrab disapa Bu Ika belum lama ini saat ditemui beritalima di Istana Karang.

Keyakinan yang ada pada diri Ika terhadap museum yang kelak diharapkan bakal besar dan kesohor, sehingga museum yang baru muncul ini menjadi salah satu tujuan objek wisata domestic maupun mancanegara disebabkan dengan adanya barang barang antik asal Tamiang serta luar daerah dan luar negeri bernilai sejarah yang sangat tinggi. 

Kini barang antic yang telah terkumpul dan tersimpan dimuseum Tamiang tersebut jumlahnya  sudah mencapai Lima ribuan jenis.

"Walaupun Istana Raja Karang ini belum lama kita jadikan sebagai mesium, tetapi isinya sudah sangat banyak dan bahkan semuanya memiliki nilai historis, kuno dan sangat bersejarah", imbuhnya.

Sayangnya barang barang antik dan langka ini masih belum tertata dengan baik dan bahkan ribuan macam barang lagi masih tertumpuk disatu ruangan. Pantauan beritalima, hal itu terjadi disebabkan dengan minimnya ruangan untuk tempat memajang barang antik.

Kekurangan ruangan tersebut memang tidak dipungkiri dan dibenarkan oleh Ika.  Sang Psikolog ini menambahkan kalau Pemkab Aceh Tamiang sudah merencanakan akan menambah bangunan dibelakang Istana Karang tersebut untuk tempat memajang barang antik dan benda pusaka bersejarah semasa kerajaan Tamiang Berjaya kala itu. 

Ika juga menambahkan kalau bangunan yang akan didirikan dibelakang Istana tersebut, diantaranya kata Ika termasuk ruangan wisata kuliner khas Tamiang.

Isteri orang nomor satu di Kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia itu juga menambahkan, selagi suaminya masih diberi kesempatan memimpin daerah itu, dirinya selaku isteri Bupati tetap berupaya secara maksimal untuk turut berpartisifasi membangun daerah sesuai kemampuan.

Untuk membantu meringankan aktifitas dan kesibukan Ibu kepala daerah terhadap Museum telah melibatkan sejumlah tokoh dan budayawan setempat, termasuk seorang PNS Pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang, Ali Angkasa. 

Meskipun tidak disebutkan secara rinci jenis barang antic yang ada dimuseum itu, namun Ali Angkasa sempat mengatakan kalau barang antik yang tersimpan disitu jumlahnya mencapai 5 ribuan macam.

"Untuk mengisi waktu luang diluar jam Dinas, kebetulan saya sangat hobi dengan barang-barang kuno yang memiliki nilai sejarah, apalagi yang menyangkut dengan sejarah kerajaan Melayu di Tamiang ini", ungkap Ali Angkasa kepada beritalima saat menyambanginya di Istana Karang kemarin. (soeparmin/beritalima.com)