HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kasus PTM Semakin Tinggi di Aceh Tamiang

Foto : Ilustrasi/google  suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang terus melakukan pembekalan bagi Pus...

Foto : Ilustrasi/google 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang terus melakukan pembekalan bagi Puskesmas dan kader kesehatan terkait isu atau tren penyakit tidak menular (PTM) yang semakin tinggi, sehingga penanganannya bisa dilakukan pada Pos Binaan Terpadu (Posbindu) di setiap desa.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tamiang Dr HM Nur Fazri MKes kepada MedanBisnis, Rabu (7/10) di ruang kerjanya mengatakan, PTM seperti stroke, darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, diabetes melitus, kanker serta penyakit kronis lain.

"Kematian yang disebabkan PTM pada masa yang akan datang diproyeksikan terus terjadi dan meningkat. 

Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat," katanya.

Fazri menuturkan, gejala PTM seringkali tidak menunjukan tanda klinis secara khusus, sehingga penderita PTM datang berobat pada waktu dinilai terlambat atau pada stadium lanjut. 

Hal itu dikarenakan penderita PTM tidak mengetahui dan menyadari bahwa kondisi kelainan itu telah lama terjadi pada dirinya.

Disebutkan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) pada tahun 2013, di Indonesia 69,6% kasus diabetes melitus (penyakit gula darah) dan 63,2% kasus hipertensi (darah tinggi) masih belum terdiagnosis.

"Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, dikarenakan terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini," paparnya.

Khususnya di Aceh Tamiang, masyarakatnya saat ini masih banyak yang berobat ke rumah sakit dan puskesmas setelah mengetahui penyakit yang diderita sudah komplikasi dan kronis, disertai luka berbulan bahkan bertahun, seperti penderita gula darah.

"Tidak ada tempat mendeteksi secara dini, disebabkan ekonomi masyarakat rendah sehingga tidak memungkinkan untuk berobat ke rumah sakit di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Berbeda dengan masyarakat ekonomi tinggi, bisa melakukan general check up di rumah sakit. 

Oleh karena itu, kami berusaha melakukan pembinaan terpadu bagi masyarakat, terutama di tingkat perdesaan melalui Posbindu," jelas Fazri. (ck 14/medanbisnis)