Foto : petani panen udang windu(medanbisnis) suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BP-BAP) Uj...
![]() |
Foto : petani panen udang windu(medanbisnis) |
Kedatangannya mewakili Dirjen Kementerian Kelautan dan Perikanan, di mana tambak udang tersebut merupakan program demfarm atau percontohan kementerian tersebut.
Abidin mengatakan, wilayah Aceh Tamiang memiliki histori cemerlang beberapa tahun lalu, terhadap budidaya udang windu.
Daerah tersebut dikenal sebagai sumber induk udang windu terbaik dibandingkan daerah lain, bahkan di Asia sekalipun.
Itu pula yang menjadi dasar keseriusan BP-BAP Ujung Bateee memilih Aceh Tamiang sebagai salah satu lokasi pengembangan udang windu untuk wilayah timur Aceh.
Menurutnya, program demfarm Ditjen Kementerian Kelauatan dan Perikanan dilakukan untuk kembali mengembangkan udang windu, dengan cara memberikan suntikan bantuan, pendampingan, hingga dapat mandiri.
Melihat hasil panen udang windu sebanyak 1,9 ton/hektare, menurut Abidin, seharusnya petambak daerah itu sudah dapat berlari lebih kencang dalam meningkatkan produksi, dengan pengembangan lahan yang maksimal.
Abidin menjelaskan, dalam kegiatan budidaya udang windu tersebut, yang paling perlu digarisbawahi di antaranya komitmen bersama untuk serius melaksanakan, yaitu oleh kelompok masyarakat. Penting juga eran serta dan kesedian pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan.
"Tidak kalah penting, kelompok harus siap menerapkan program budidaya dengan ketentuan dan SOP (standar operasional prosedur), seperti menghalau hama yang membahayakan di sekitar lokasi. Bila tidak siap mengikuti SOP yang kami tentukan, kecil kemungkinan berhasil," paparnya.
Abiding menambahkan, saat ini pihaknya sedang memprogramkan sedikitnya sekali dalam sebulan turun ke sejumlah daerah.
"Tahun ini terus berjalan, memonitor perkembangan budidaya udang windu di 15 titik dalam wailayah Aceh," ujar Abidin.
Tapi, dia mengumumkan, pada tahun mendatang penerima program kementerian akan beralih ke lembaga yang berbadan hukum. "Seluruh program demfam harus berhasil, step by step ke depan,"tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, digelar pula diskusi dengan petambak. Kelompok tani melalui M Nurdin, berharap pengembangan program demfarm dapat menyentuh wilayah Kecamatan Seruway yang juga berpotensi untuk budidaya udang windu.
"Saat ini masyarakat pesisir Seruway semakin terjepit perekonomiannya pascamerosotnya harga ikan hasil tangkapan.
Oleh karena itu, masyarakat di wilayah tersebut juga perlu mendapatkan program yang sama," cetus Nurdin pada acara yang turut dihadiri Ketua DPRK Aceh Tamiang Ir Rusman, Asisten Sua Admintrasi Pembangunan Izwardi, kepala Bappeluh Sabariah, serta perwakilan DKP Aceh. (ck 14/medanbisnis)