suara-tamiang.com , RANTAU -- Kelompok budidaya jamur tiram serumpun berhasil membudidaya jamur dengan menggunakan bahan yang mudah dida...
suara-tamiang.com, RANTAU -- Kelompok budidaya jamur tiram serumpun berhasil membudidaya jamur dengan menggunakan bahan yang mudah didapat. Hal ini tentu tidak lepas peran Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) EP Field Rantau, yang memberikan pelatihan kepada kelompok tersebut yang diwakili oleh Idris dan Syamsuddin.
Pejabat Rantau Legal & Relation Ast. Manager PT Pertamina EP Jufri kepada STC, Minggu (01/02) mengatakan, PPMP ini sendiri adalah suatu wadah pembelajaran dan menjadi inkubator wirausaha bagi masyarakat melalui berbagai disiplin ilmu, dengan konsep ramah lingkungan, berkelanjutan dan inovatif. PPMP ini merupakan program Corporate Social Responsibility Pertamina.
Bahkan kata Jufri, menciptakan Socioecopreuner bagi masyarakat yang bergelut dibidang bisnis yang mengelola sumber daya alam tanpa merusaknya, bahkan turut membantu sistem ekologi bumi, yang keuntungannya untuk masyarakat banyak.
Lebih lanjut dia memaparkan, konsep pembangunan berkelanjutan, pembangunan dilaksanakan tidak hanya terfokus pada kegiatan ekonomi, melainkan juga memperhatikan persoalan lingkungan dan sosial.
“SebagaimanaThe World Commision on Environment and Development (1987) yang lebih dikenal denganThe Brundtland Commision mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka”. Jelasnya.
Sebagai bentuk konsep pembangunan berkelanjutan dan komitmen Pertamina untuk tumbuh bersama Indonesia, dampak dari pelatihan Budidaya Jamur Tiram selama 4 bulan di PPMP Pertamina Field Rantau di pertengahan tahun 2014 lalu, sangat dirasakan manfaatnya oleh Idris dan Syamsuddin warga masyarakat Kampung Sukaramai-I, Kecamatan Seruway, Kab. Aceh Tamiang.
Mereka merupakan alumni pelatihan tersebut, dan berhasil menularkan ilmunya dan mengajak 11 orang warga di kampungnya untuk bergabung dalam kelompok Budidaya Jamur Tiram Organik serumpun dan telah memproduksi jamur tiram segar, bahkan bibit jamur tiram F0, F1 dan F2.
“Alhamdulillah, setelah kami mengikuti pelatihan Budidaya Jamur Tiram yang diberikan oleh PT Pertamina EP Field Rantau di PPMP, selama lebih kurang 4 bulan, dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh, kami telah dapat melakukan Budidaya Jamur Tiram Organik dengan memanfaatkan bahan alam seperti serbuk gergaji kayu yang biasanya dibuang begitu saja dan menjadi limbah, kami manfaatkan sebagai media tumbuh jamur tiram yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan untuk pemasaran produksi jamur sampai dengan saat ini”. Ujar Idris.
Hal senada juga disampaikan Syamsuddin saat kegiatan diskusi bersama kelompok, masyarakat dan pihak Pertamina Rantau. Bahkan kami sudah membuat produk turunannya seperti Baso jamur, Peyek jamur, Kue Bawang jamur dan Krispi Jamur
Pj. Datok Penghulu Kampung Sukaramai-I Sakirin yang turut hadir dalam diskusi dimaksud menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT Pertamina EP Field Rantau, semoga kedepannya dengan perhatian Pertamina dan kesungguhan masyarakat dalam berbudidaya jamur tiram, dapat mendorong Kampung Sukaramai-I ini menjadi Kampung sentra Jamur Tiram di Kabupaten Aceh Tamiang dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. (rico fahrizal/STC), Foto : Ilustrasi.