HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

MPD Langsa Duek Meudrah Mufakat Pendidikan

suara-tamiang.com , LANGSA -- Pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Langsa  akan  “Duek Meudrah” atau duduk mufakat dengan  selur...

suara-tamiang.com, LANGSA -- Pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Langsa  akan  “Duek Meudrah” atau duduk mufakat dengan  seluruh elemen masyarakat dan juga orangtua siswa mencari masukan terkait kendala kendala dan keluhan dalam dunia pendidikan.
Hal ini telah menjadi program dan prioritas utama lembaga  sebagai upaya mengembangkan kemajuan dunia pendidikan di daerah ini.Demikian ungkap Ketua MPD Kota Langsa ,Razali Yusuf saat menjawab wartawan Selasa(27/1).
 
 Kita sudah upayakan program ini dan nantinya seluruh masukan dan temuan dilapangan akan kita sampaikan kepada Walikota Langsa. Duek Meudrah ini juga sangat penting, karena dengan turun langsung kelapangan dan menerima berbagai masukan serta kritik dan saran yang konstrukstif  membangun tentu akan sangat memudahkan pihaknya MPD dan dinas terkait serta pemerintah daerah untuk membangun kemajuan dunia pendidikan di daerah ini.
 
Intinya sebut Ketua MPD, pembangunan dan kemajuan dunia pendidikan tidak akan berhasil bila hanya digantungkan pada pemerintah semata, tetapi juga butuh dukungan seluruh elemen masyarakat dan tentunya peran aktif para orangtua murid/siswa.


Terkait pemberlakuan jam malam bagi siswa/pelajar di daerah ini yang tengah diupayakan oleh Dinas Syariat Islam dan Pemko Langsa, Pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) menyatakan sangat setuju dan mendukungnya. Namun sebut Ketua MPD ,lebih tepatnya bukan “ jam malam” tetapi “ jam wajib belajar” Langkah ini tentunya untuk menjadikan para pelajar tidak keluyuran dimalam hari dan waktu mereka bisa digunakan secara positif untuk belajar mengulang kaji pelajaran nyang didapat dibangku sekolah,’sebut Razali.
 
Sementara itu saat disinggung tentang banyaknya keluhan orangtua murid terutama tingkat dan tataran SD yang menyatakan sistim pembelajaran dan pemberian pekerjaan rumah (PR) dimana anak anak diharuskan mencari materinya melalui internet  seiring kemajuan tehnologi saat ini yang dikeluhkan oleh sebagian orangtua siswa yang tidak mampu dari sisi ekonomi dan juga gagap tehnologi (petani dan nelayan-red), Ketua MPD menyatakan hal atau kasus ini akan menjadi masukan bagi mereka dan akan coba dicari jalan keluar atau solusinya.”Inilah, kasus kasus atau masukan seperti ini yang mungkin akan kita dapatkan dari Duek Meudrah atau duek mufakat sebutnya.


Sementara itu terkait pemberlakuan Full Day School (FDS) di sekolah sekolah Pemko Langsa yang sedang dijalankan oleh Dinas Pendidikan dan pihak sekolah,Ketua MPD Razali Yusuf menyatakan seharusnya dilakukan ujicoba dan sosialisasi dibeberapa sekolah terlebih dahulu. Program ini memang baik, namun demikian anak anak didik juga butuh waktu untuk bersantai dan bermain bersama temannya. Bila waktu mereka habis seharian disekolah dari pagi hingga sore untuk belajar tentu akan menimbulkan kebosanan dan kepenatan,’sebut Razali.

Karenanya program ini harus diujicobakan terlebih dahulu dibeberapa sekolah, dan
nantinya hambatan dan efektifitasnya akan diketahui dan bisa dicarikan solusi untuk penyempurnaannya ,”tegas Ketua MPD Langsa ini seraya mengatakan untuk saat ini Pemko Langsa dan sekolah diwilayah ini masih menggunakan dan mengacu pada Kurikulum 2013 (K13).


Sementara menyangkut informasi terbaru dari Mendikbud Anis Baswedan yang menyatakan kedepan Ujian Nasional (UN)akan menggunakan sistim komputer, pihaknya sebagai MPD juga akan mensosialisasikan segera hal ini ,’tutup Razali. (Saiful Alam/STC).