HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kawal Program Ketahanan Pangan, TNI AD Ikut Berperan Aktif di Tamiang

suara-tamiang.com , KARANG BARU -- Sistem produksi pertanian khususnya di Kab. Aceh Tamiang masalahnya dari tahun ke tahun tidak banyak ...

suara-tamiang.com, KARANG BARU -- Sistem produksi pertanian khususnya di Kab. Aceh Tamiang masalahnya dari tahun ke tahun tidak banyak berubah. Peran pemerintah pusat dalam hal ini sangat dibutuhkan oleh para petani untuk musim tanam mendatang.
 
Tentunya sudah banyak pakar-pakar pertanian  memberikan solusi tapi jika tidak didukung oleh pemerintah akan sia-sia. Permasalahan klasik yang selalu mendera para petani pada umumnya mulai dari ketersediaan saprodi (pupuk benih unggul), modal usaha.
 
Kemudian sempitnya luas lahan hingga biaya/cost musim tanam sangat tinggi, harga jual produk pertanian sangat rendah, teknologi pasca panen dikalangan petani minim dan tidak punya bergainning yang kuat dalam memasarkan hasil-hasil pertanian.
 
Untuk itu diperlukan kebijakan pemerintah yang tidak sepotong-sepotong tetapi harus terintegrasi, karena sifat produk pertanian terintegrasi. Jika dari benih sudah jelek, maka harga jual pun pasti rendah.
 
Dalam rangka mengawal program pemerintah pusat tentang ketahanan pangan, pejabat Dinas Pertanian setempat Fuadi kepada STC, Rabu (21/1) mengatakan sesuai MoU (memorandum of Understanding) Menteri Pertanian RI dan TNI AD, di tingkat kabupaten akan dilibatkan seluruh jajaran mulai dari Kodim, Koramil dan Babinsa.
 
Karena pada tahun ini, sesuai program Menteri Pertanian dalam rangka menuju swasembada pangan TNI AD berperan aktif dalam menyukseskan program ketahanan pangan.
 
“Program yang akan direncanakan adalah menanam/budidaya padi, jagung dan kedelai, hal ini merupakan gerakan bersama TNI AD, sesuai MoU Menteri Pertanian dengan KSAD”. Sebut Fuadi.
 
Masih kata Fuadi, permasalahan dan kendala yang dihadapi adalah IP (indeks penanaman) belum bisa dipacu karena irigasi teknis masih terbatas/minim. Solusinya kata Fuadi adalah irigasi merupakan score tertinggi dalam kendala. (Rico Fahrizal/STC)

Foto : Ilustrasi (produksi pertanian.blogspot.com)