Foto: Ilustrasi-google ACEH TAMIANG | STC - Pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang hari i...
 |
| Foto: Ilustrasi-google |
Sebelumnya, proyek tersebut distop warga karena jalur pipa yang akan ditanam membentang meliputi pemukiman warga, sehingga warga protes.
Pihak Muspika yakni Polsek dan camat akan membahas persoalan sosial tersebut, dengan memanggil kontraktor dan Pertamina.Kapolsek Sungai Liput, Iptu Surya Purba SH , kemarin mengatakan, pertemuan antara warga dengan pemilik dan pelaksana proyek pada saat terjadi insiden penyetopan alat berat milik kontraktor PT Uniba Insan Kamis lalu belum mendapatkan titik temu.
"Rencananya pertemuan lebih intensif digelar di kantor Camat Kejuruan Muda, di Sungailiput, Senin 26 Agustus dengan agenda mencari duduk persoalan," ujar Iptu Surya.
Menurut dia, pihak Pertamina bersikukuh tidak mau mengganti rugi satu rupiah pun terhadap warga yang terkena dampak proyek penanaman pipa, yang panjangnya meliputi Kecamatan Rantau Aceh Tamiang hingga Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Sebab, katanya, ada kesalahpahaman antara warga dengan Pertamina. Pihak Pertamina mengaku sebelumnya sudah memberikan surat edaran atau sosialisasi kepada Datok Penghulu Desa Bukit Rata, namun karena ada pergantian jabatan datok di desa tersebut, hingga datok yang lama lupa menyiarkannya kepada warga.
"Pertamina mengklaim tanah masing-masing 7,5 meter dari pipa sah milik mereka,” kata Iptu Surya mengutip pernyataan Humas Pertamina EP Field Rantau, Dedy Zikrian. ( Medanbisnis )
