Foto : GMA BANDA ACEH | STC - Duo akustik Saguaro akan melakukan pementasan di tiga kota yang ada di Aceh. Kota-kota yang akan dikunj...
![]() |
Foto : GMA |
BANDA ACEH | STC - Duo akustik Saguaro akan melakukan pementasan di tiga kota yang ada di Aceh. Kota-kota yang
akan dikunjungi adalah Sabang, Banda Aceh dan Takengon. Gabungan Musisi Aceh (GMA)
bersama Radio Antero akan bertindak sebagai host dalam acara ini.
Band asal Jakarta ini akan bermain di Open Stage Sabang Fair
(29 Maret 2013), Museum Tsunami Banda Aceh (31 Maret 2013), dan Windo Wapres
Takengon (3 April 2013). Pementasan akan berlangsung mulai jam 20:00 WIB,
bersifat terbuka untuk umum dan gratis.
Perjalanan ke Banda Aceh, Sabang, dan Takengon adalah bagian
dari keinginan Saguaro untuk menyapa masyarakat Aceh lewat lagu. Perjalanan ini
dinamai Balada Angin.
Angin adalah lambang penyampai berita masa kini dan masa
depan, yang dalam perjalanan ini dibawa oleh Maryam Supraba dan Cahyo Harimurti
sebagai individu maupun sebagai Saguaro untuk saling berbagi di dalam
silaturahmi ini. Saguaro akan tampil sesuai khasnya dengan berbagi cerita;
bernyanyi, membaca puisi, dan mengobrol.
Acara ini didukung sepenuhnya oleh Dinas Kebudayaan dan Parawisata
Pemerintah Aceh, Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kota Banda Aceh, Dinas Kebudayaan
dan Parawisata Kota Sabang, Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Aceh
Tengah, Dewan Kesenian Aceh, Ken Zuraida Project, Komunitas Tikar Pandan,
Artventure, Atjehpost, AcehArts(dot)com, Lintas Gayo, Komunitas Gitar Aceh,
B-Bass Aceh, Indonesian Drummers Atjeh, AM Records, Windo Wapres, dan Sekolah
Musik Moritza.
Profil Saguaro
Saguaro dibentuk oleh Maryam Supraba dan Cahyo Harimurti pada tahun
1997. Awalnya merupakan sebuah band combo yang akhirnya bertranformasi menjadi
sebuah duo yang mempunyai konsep mengawinkan musik dengan puisi, dialog dan teater.
Sempat vakum
beberapa saat hingga akhirnya dihidupkan kembali pada tahun 2005. Saguaro
kini aktif tampil dalam berbagai pameran
seni rupa dan diskusi seni di berbagai pusat kebudayaan baik nasional maupun
internasional.
Maryam Supraba adalah putri dari almarhum W.S Rendra dan Ken
Zuraida. Pengalaman Maryam sebagai
pemusik antara lain terlibat dalam Monolog Rendra & Ken Zuraida “Mencari
Bapa” dan “Aminah”, Tour 22 Kota “Bib Bob” produksi Bengkel Teater Rendra, dan
"Mastodon dan Burung Kondor" produksi Ken Zuraida Project. Saat ini
Maryam menjalani kehidupannya sebagai pemain teater dan film, juga sebagai ibu
warung.
Sempat belajar teknik vokal di Elfa Musik Studio & Braga
Musik School, musisi yang memiliki hobi membaca dan menulis ini adalah pengagum
Torri Amos, Fiona Apple, Maroon V, dan Vina Panduwinata.
Cahyo Harimurti adalah pemusik yang menekuni instrumen bass
& gitar akustik. Dewa Budjana, Paul Gilbert, dan Russ Freeman adalah
beberapa nama yang menjadi inspirasimya dalam bermusik.
Cahyo terlibat sebagai tim musik dalam pementasan Bengkel
Teater Rendra “Sobrat” bersama I Wayan Sadra, "Suluk Hijau" dalam tim
Wayang Akarawa pimpinan Ken Zuraida, "Electronic City" dan
"Ladang Perminus" produksi Mainteater, Tour 22 Kota "Bib
Bob" produksi Bengkel Teater Rendra, "Sekda" produksi The
Akarawa Project dan "Mastodon dan Burung Kondor" produksi Ken Zuraida
Project.
Saat ini Cahyo menekuni karirnya sebagai ilustrator musik di
berbagai lini industri dan kontributor sebuah media asing di bidang travelling. (***)