Foto Ilustrasi Google RICO FAHRIZAL | Suara Tamiang Musyawarah Rencana Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbag ...
![]() |
Foto Ilustrasi Google |
RICO FAHRIZAL | Suara Tamiang
Musyawarah
Rencana Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbag RKPD)
Kabupaten Aceh Tamiang hari Kedua di Kelompok II Kamis (21/3) sesion
pertama yang dilaksanakan di Aula Bapedda yang dihadirin oleh panelis
yang terdiri dari 3 kecamatan yakni kecamatan Tamiang Hulu, Kecamatan Tenggulun
dan Kecamatan Bandar Pusaka diwarnai dengan Kemoloran jadwal dan ketidakhadiran
perwakilan DPRK dari komisi B.
Kelompok II bidang pembangunan Ekonomi, dan Ketenagakerjaan terdiri dari Dinas Perindagkop, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Sekretariat Baitul Mal, Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Dinsosnakertrans, DPPKA, KP2TSP, Bagian Umum Setdakab, Bagian Ekonomi Setdakab, Bagian Pemerintah Mukim dan Kampung Setdakab, Bagian Tata Pemerintahan Setdakab dan perwakilan anggota DPRK komisi B.
Kelompok II bidang pembangunan Ekonomi, dan Ketenagakerjaan terdiri dari Dinas Perindagkop, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Sekretariat Baitul Mal, Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Dinsosnakertrans, DPPKA, KP2TSP, Bagian Umum Setdakab, Bagian Ekonomi Setdakab, Bagian Pemerintah Mukim dan Kampung Setdakab, Bagian Tata Pemerintahan Setdakab dan perwakilan anggota DPRK komisi B.
Peserta dari kelompok II yang terdiri dari perwakilan kecamatan Bandar Pusaka, Tamiang Hulu dan Kecamatan Tenggulun sangat menyayangkan ketidakhadiran anggota DPRK dari komisi B, dikarenakan forum musrenbag bukan satu-satunya forum dalam pemutusan kebijakan.
“Masih
ada forum lainnya seperti KUA-PPAS dan pembahasan Anggaran di Gedung DPR antara
eksekutif yang ranahnya berada di tangan DPRK, bagaimana DPRK mengetahui
program skala prioritas usulan masyarakat jika mereka tidak hadir dalam
kegiatan Musrenbag Kabupaten”, ungkap salah seorang peserta kelompok II.
Pantauan suara-tamiang.com hingga pukul 11.00 Wib, Kelompok II tidak dihadiri oleh perwakilan anggota DPRK dari komisi B. Jadwal yang seharusnya di laksanakan pada jam 08.30 Wib baru dilaksanakan pada jam 09.30 padahal di tata tertib di jelaskan bahwa para peserta sudah berada di tempat atau ruang sidang selambat-lambatnya 15 menit sebelum acara di mulai dan di wajibkan mengisi daftar Hadir yang di sediakan panitia. Akibat kemoloran jadwal tersebut peserta kehilangan kesempatan satu jam untuk penyempurnaan usulan masyarakat.
Sekretaris KTNA Bandar Pusaka, M. Hendra Vramenia, SH sangat menyayangkan kemoloran jadwal yang terjadi, artinya musrenbag ini sangat penting. “Jika jadwal saja tidak disiplin bagaimana dengan hasilnya artinya keseriusan tentang pelaksanaan dipertanyakan. Akibat kemoloran jadwal tersebut kami kehilangan kesempatan satu jam untuk penyempurnaan usulan masyarakat”, ujar Hendra.
Lebih Lanjut Hendra dalam Forum tersebut di kelompok II untuk Dinas Pertanian dan Peternakan Atam mengusulkan pembangunan Rumah Kompos di Kecamatan Bandar Pusaka dikarenakan kecamatan Bandar Pusaka banyak terdapat Sapi milik masyarakat yang tersebar di Desa Pante Cempa, Jambo Rambong, Babo, Sunting, Bengkelang dan Desa Batu Bendulang. Untuk menindaklanjuti program dari Kementerian Pertanian yang menganjurkan untuk penggunaan pupuk kompos dalam kegiatan Pola SRI.
Sementara Dinas Kehutanan dan Perkebunan mengusulkan untuk tahun 2014 kebun enters yang sudah di bangun pada tahun 2009 di desa batang ara, di manfaatkan dan diurus izinnya untuk dapat mengeluarkan sertifikat okolasi, minimal untuk kebutuhan penggadaan karet untuk Aceh Tamiang cukup dari Enters Batang Ara dengan memanfaatkan para petani di sekitar lokasi Enters.
Sementara Itu Jalaluddin, SE dalam kesempatan itu mengatakan untuk memperkuat ketahanan pangan Kabupaten Atam, diharapkan untuk memaksimalkan lahan-lahan sawah yang di buka oleh Pemkab Aceh Tamiang melalui program cetak sawah yang telah di laksanakan di Kecamatan Bandar Pusaka, untuk tahun 2014 Kecamatan Bandar Pusaka mengusulkan untuk Desa Batu Bedulang untuk di buka cetak sawah baru. (***)