Ilustrasi suara-tamiang.com | Keberadaan Pasar Hewan Manyak Payed di Kabupaten Aceh Tamiang kian menarik kehadiran para pedagang dan ...
Ilustrasi |
suara-tamiang.com | Keberadaan Pasar Hewan Manyak Payed di
Kabupaten Aceh Tamiang kian menarik kehadiran para pedagang dan peternak
untuk melakukan transaksi jual-beli di sana. Tak hanya dari daerah
sekitar, para pedagang dari Sumatera Utara juga banyak menawar langsung
hewan ternak sapi dan kambing di sana.
Untuk memikat para pedagang lokal
maupun dari luar daerah, selain memberikan pelayanan terbaik, pengelola
juga membebaskan biaya transaksi jual-beli dan menyediakan sarana
prasarana seperti sumur, kandang, karantina bahkan mantri hewan.
"Dengan begitu, diharap nantinya pasar hewan ini dapat menjadi pasar hewan berstandar nasional," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Tamiang, Muhammad Yunus SP MM, Kamis (24/1).
Yunus merinci, dalam beberapa bulan ini tercatat 150 ekor sapid an 120 ekor kambing keluar masuk pasar hewan tersebut. Sesuai rekapitulasi, terjadi transaksi rata-rata 40 ekor sapi dan kambing per pekan, yang diperkirakan ke depan akan meningkat dilihat dari antusiasnya masyarakat melakukan transaksi di pasar tersebut.
Kabid Produksi dan Pengembangan Ternak Dinas Pertanian dan Peternakan, Muhammad Nur SP mengatakan , jenis sapi bramanah, limosin, semental, bali, ongol dan sapi lokal diperdagangkan di pasar tersebut.
"Pedagang dan peternak ada yang khusus datang dari luar daerah seperti Panton Labu, Idi Rauyeuk, Langsa dan Beireun, kebanyakan beli sapi yang berkualitas baik dominan sapi jantan," katanya.
"Dengan begitu, diharap nantinya pasar hewan ini dapat menjadi pasar hewan berstandar nasional," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Tamiang, Muhammad Yunus SP MM, Kamis (24/1).
Yunus merinci, dalam beberapa bulan ini tercatat 150 ekor sapid an 120 ekor kambing keluar masuk pasar hewan tersebut. Sesuai rekapitulasi, terjadi transaksi rata-rata 40 ekor sapi dan kambing per pekan, yang diperkirakan ke depan akan meningkat dilihat dari antusiasnya masyarakat melakukan transaksi di pasar tersebut.
Kabid Produksi dan Pengembangan Ternak Dinas Pertanian dan Peternakan, Muhammad Nur SP mengatakan , jenis sapi bramanah, limosin, semental, bali, ongol dan sapi lokal diperdagangkan di pasar tersebut.
"Pedagang dan peternak ada yang khusus datang dari luar daerah seperti Panton Labu, Idi Rauyeuk, Langsa dan Beireun, kebanyakan beli sapi yang berkualitas baik dominan sapi jantan," katanya.
Sebaliknya, sapi jenis kelamin betina yang dipasok dari luar daerah kualitas kurang baik diterima pedagang dan peternak Aceh Tamiang untuk digemukkan, karena daerah Aceh Tamiang masih memiliki lokasi yang luas dan persedian padang rumput yang mendukung.
Seorang peternak warga Loek Medang Arak, Yah Zainun mengaku berhasi meraih keuntungan Rp 3,8 juta dari penjualan seekor sapi jenis ongol yang baru empat bulan dibeli dan dirawatnya.
"Beberapa bulan lalu harga beli sapi tersebut Rp 11 juta, kini ada penawar Rp 14,8 juta langsung saja transaksi deal. Ada keuntungan buat makan, modalnya dibelikan lagi sapi untuk dipelihara dan digemukan," kaya Yan. | Sumber : MedanBisnis