HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ketua Poktan Tunas Muda Desa Sulum Gelapkan Mobil Xenia Undian dari BRI

Foto | Berita Sore Suara Tamiang Berita Sore | TARMIZI PUTEH Hadiah 1 unit mobil daihatsu xenia dari BRI Cabang Langsa, un...

Foto | Berita Sore
Suara Tamiang

Berita Sore | TARMIZI PUTEH




Hadiah 1 unit mobil daihatsu xenia dari BRI Cabang Langsa, untuk Kelompok Tani (Poktan) Tunas Muda Desa Sulum, Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang, diduga digelapkan Ketuanya Sofian.  Hal  tersebut dikatakan oleh salah seorang anggota Poktan Tunas Muda Desa Sulum, Gogon kepada Berita Sore, Senin (07/01/13).

Menurut Gogon, Sahadan dan Mat Muda  bahwa rekening yang memenangkan undian hadiah mobil Daihatsu tersebut, adalah milik Poktan Tunas Muda Desa sulum,  yang diketuai oleh Sofian.  Sebelumnya rekening tersebut  dibuka bersama untuk menerima aliran dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dalam kegiatan optimalisasi lahan  dari Dishutbun Aceh Tamiang,

Ironisnya, berapa jumlah dana yang masuk ke rekening anggota Poktan Tunas Muda,   tidak mengetahui jumlah dana yang masuk ketika itu. “Kami tidak diinformasikan berapa jumlah dana bantuan yang masuk ke rekening”, ujar Gogon mewakili beberapa anggota kepada Berita Sore.

Menurut beberapa anggota Poktan Tunas Muda,  mereka hanya di berikan bantuan bibit pohon rambung  seukuran pensil sebanyak 250 batang dan itu pun saat  sekarang, setengah dari bibit yang dibantu  banyak yang mati.

Hal senada juga diungkapkan Jamal Arif dan Alimat, tokoh masyarakat Desa Sulum kepada Berita Sore, Senin (07/01), mereka berdua sangat menyesalkan atas sikap ketua Poktan Tunas Muda, Sofian yang tidak transparan soal hadiah yang didapat dan diduga telah digelapkan atau dijual secara diam-diam tanpa musyawarah dengan anggota poktan.

“Bagaimana pun juga kami  ikut memiliki, hadiah mobil Daihatsu Xenia itu, karena menang atas rekening bersama milik Poktan Tunas Muda,  bukan  milik pribadi Sofian dan kami punya bukti”, kata Jamal Arif.

Informasi yang berhasil dihimpun dari anggota kelompok tani, bahwa dari pengakuan Sofian ketua kelompok kepada para anggota, Rabu (02/01), mobil tersebut sudah dijualnya  setelah diterima atau  diambil  dari Bank BRI cabang langsa,  seharga Rp 80 juta.  Dari hasil penjualan mobil tersebut, Sofian telah mengeluarkan uang di antaranya untuk pajak Rp 28 juta, servis  untuk BRI Rp 2,7 juta, transportasi Rp 5oo ribu.

Kemudian, jatah PPTK (Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan) Dishutbun, Unterkis  Rp 10 juta, jatah Kepala Dishutbun, Syahri Rp 15 juta,  jatah Ketua (Sofyan sendiri) Rp 7,5 juta, untuk membayar/menutup uang adat Rp 1 juta, untuk  anggaran membuat   kolam desa  Rp 4 juta, untuk   membayar ongkos angkut pupuk Rp 350 ribu, hak agen yang menjual mobil sejumlah Rp 3 juta, dan kenduri anak yatim Rp. 1,7 juta.

Yang anehnya, seluruh pengeluaran itu, menurut anggota Poktan tidak melibatkan serta bermusyawarah dengan mereka, sampai berita ini di turunkan mereka belum menerima uang sepeser pun dari hasil penjualan hadiah yang di duga telah di gelapkan ketuanya.

Kepala Dishutbun, Syahri. SP yang dikonfirmasi Berita Sore, Senin (07/01) terkait namanya yang disebut-sebut  ikut menerima dana  Rp 15 juta, dari hasil penjualan mobil hadiah tersebut membenarkan. “Memang ada di janjikan akan diberi, tetapi sampai sekarang belum diterima”, ujar Syahri.

Sementara itu, PPTK Dishutbun, Unterkis  membenarkan dirinya menerima Rp 10 juta dari Sofian ketua Poktan Tunas Muda. “yang namanya hadiah, bila diberi apa salahnya diterima ?”, Ujar Unterkis.  (***)