Ilustrasi suara-tamiang.com | Perubahan cuaca yang tidak menentu atau ekstrem sangat memengaruhi kesehatan hewan ternakunggas,yang dik...
![]() |
Ilustrasi |
suara-tamiang.com | Perubahan cuaca
yang tidak menentu atau ekstrem sangat memengaruhi kesehatan hewan
ternakunggas,yang dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif seperti penyakit.
Bila tidak diantisipasi sesegera mungkin akan menyebabkan ternak mati. Demikian
dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Tamiang, Muhammad Yunus SP
MM didampingi Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
(Kesmavet), drh Yusbar di ruang kerjanya.
Dikatakan, berdasarkan kunjungan dan survei yang dilakukan di lapangan serta laporan masyarakat, mulai ada masalah kematian pada ternak unggas, diperkirakan akibat pengaruh cuaca ekstrem.
“Untuk mencegahnya perlu dilakukan vaksinasi dan sanitasi kandang. Hal ini lazim dilakukan peternak jenis ayam ras,” katanya.
Yusbar menjelaskan, vaksinasi yaitu memberikan obat tetes kepada unggas yang terjangkit Newcastle Diseases (ND), atau masyarakat lebih mengenalnya dengan tetelo. Baik dilakukan per tiga bulan untuk antisipasi. “Selain vaksinasi, dilakukan juga sanitasi kandang dengan membersihkan areal kandang dan pekarangan,” ujarnya.
Yusbar mengimbau masyarakat melakukan vaksinasi secara terjadwal ke dan Peternakan, atau melaporkan kepada mantri hewan yang berada di kecamatan jika terjadi kematian unggas pada level angka yang signifikan.
“Jika penyakit ternak unggas benar-benar menyerang, toh masyarakat juga yang mengalami kerugian, hingga berpengaruh pada ekonomi masyarakat,” katanya. | Sumber : MedanBisnis
Dikatakan, berdasarkan kunjungan dan survei yang dilakukan di lapangan serta laporan masyarakat, mulai ada masalah kematian pada ternak unggas, diperkirakan akibat pengaruh cuaca ekstrem.
“Untuk mencegahnya perlu dilakukan vaksinasi dan sanitasi kandang. Hal ini lazim dilakukan peternak jenis ayam ras,” katanya.
Yusbar menjelaskan, vaksinasi yaitu memberikan obat tetes kepada unggas yang terjangkit Newcastle Diseases (ND), atau masyarakat lebih mengenalnya dengan tetelo. Baik dilakukan per tiga bulan untuk antisipasi. “Selain vaksinasi, dilakukan juga sanitasi kandang dengan membersihkan areal kandang dan pekarangan,” ujarnya.
Yusbar mengimbau masyarakat melakukan vaksinasi secara terjadwal ke dan Peternakan, atau melaporkan kepada mantri hewan yang berada di kecamatan jika terjadi kematian unggas pada level angka yang signifikan.
“Jika penyakit ternak unggas benar-benar menyerang, toh masyarakat juga yang mengalami kerugian, hingga berpengaruh pada ekonomi masyarakat,” katanya. | Sumber : MedanBisnis