suara-tamiang.com | Sudah saatnya rawa gambut Tripa direstorasi, pihak yang membuka kanal (sungai kecil) di rawa gambut tripa untuk pen...
suara-tamiang.com | Sudah saatnya rawa
gambut Tripa direstorasi, pihak yang membuka kanal (sungai kecil) di rawa
gambut tripa untuk pengeringan rawa wajib mengembalikan fungsi rawa
gambut yakni membangun bendungan agar rawa Gambut Tripa kembali seperti semula, demikian dikatakan Forum Orangutan Aceh (FORA) melalui Press
Releasnya yang dikirim ke media suara-tamiang.com.
Bendungan ini
diharapkan akan membantu membasahkan kembali rawa dan mencegah kebakaran hutan
di sekitar rawa, tentu saja pembendungan kanal ini akan mengembalikan
memulihkan habitat ikan ikan air tawar yang ada disekitar rawa,seperti lele
(limbek) Ikan gabus, naleh dan ikan tawar lainnya, sumber protein
ikan - ikan ini merupakan mata pencaharian utama di wilayah ini, hilangnya air
di rawa berarti telah merusak sarang ikan dan kanal ini telah
menghilangkan mata pencaharian masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, FORA mengatakan, tanpa adanya proses
aksi dan implementasi dengan membendung kanal, maka lahan akan kembali
mudah untuk digrogoti karena akan mudah untuk akses masuk kembali ke rawa
gambut ini, Retorasi Rawa dengan membendung kanal sudah seharusnya dilakukan
oleh perusahaan yang nota bene membuat kanal ini, juga tentu saja bisa
dilakukan oleh LSM konservasi bersama masyarakat sekitar dengan dukungan
Pemerintah Aceh , dengan membuat kanal di beberapa titik lokasi dan tentu saja
dibentengi dengan kebijakan lokal tentang bendungan kanal ini agar bendungan
kanal ini dilindungi .
Dengan aksi membendung kanal maka air rawa akan
kembali menyebar ke rawa dan membentuk ekosistem lahan basah dan menumbuhkan
tanaman-tanaman tertentu dan diharapkan rawa gambut tripa akan pulih, tanpa
aksi nyata membuat bendungan di kanal maka rawa gambut Tripa akan kembali
dijarah atau rusak. (***)