Penjabat (Pj) Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Samsul Rizal MEng mengungkapkan, dari 5.652 mahasiswa D3 dan S1 yang diterima di U...
Penjabat (Pj) Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Samsul Rizal MEng
mengungkapkan, dari 5.652 mahasiswa D3 dan S1 yang diterima di Unsyiah
tahun ini, 40 orang (semuanya laki-laki-red) positif mengonsumsi
narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
“Mereka terdeteksi positif narkoba berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan di lingkungan Unsyiah baru-baru ini,” kata Samsul menjawab Serambi, Rabu (29/8). Saat diwawancarai, ia didampingi Pembantu Rektor (Purek) Bidang Kemahasiswaan, Dr Rusli Yusuf MPd, dan Purek Bidang Kerja Sama, Prof Darusman MSc.
Menurut Samsul, tes urine mahasiswa Unsyiah dilakukan atas instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, yang tahun ini menghendaki adanya tes urine bagi mahasiswa baru PTN se-Indonesia. Di Unsyiah, tes itu dilakukan tim khusus. Mahasiswa baru dites sampel urinenya setelah lulus tes tertulis dan tes keterampilan (khusus untuk mahasiswa eksakta, penjaskes, dan kesenian)
Meski 40 mahasiswa baru itu positif narkoba, kata Pj Rektor Unsyiah, mereka tidak lantas dikeluarkan dari Unsyiah. “Mereka kita bina selama setahun supaya menjauhi semua jenis narkoba. Apabila setahun kemudian hasil tes urinenya terbukti masih positif narkoba, yang bersangkutan langsung dikeluarkan,” tegas Samsul Rizal.
Sementara Darusman menambahkan, Unsyiah tahun ini juga menerima 1.143 mahasiswa pascasarjana. Namun, hasil tes di kalangan mahasiswa baru pascasarjana, tidak seorang pun positif narkoba.
Sehari sebelumnya, Kapolda Aceh, Irjen Pol Iskandar Hasan meminta mahasiswa Aceh menjauhi narkoba. “Kalau sudah kena narkoba, otomatis tak bisa lagi belajar dengan baik, karena sistem kerja otak sudah terganggu,” kata Kapolda pada acara Pembinaan Karakter dan Bimbingan Akademik bagi Mahasiswa Baru Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam, Banda Aceh, Selasa (28/8). | Tribunews
“Mereka terdeteksi positif narkoba berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan di lingkungan Unsyiah baru-baru ini,” kata Samsul menjawab Serambi, Rabu (29/8). Saat diwawancarai, ia didampingi Pembantu Rektor (Purek) Bidang Kemahasiswaan, Dr Rusli Yusuf MPd, dan Purek Bidang Kerja Sama, Prof Darusman MSc.
Menurut Samsul, tes urine mahasiswa Unsyiah dilakukan atas instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, yang tahun ini menghendaki adanya tes urine bagi mahasiswa baru PTN se-Indonesia. Di Unsyiah, tes itu dilakukan tim khusus. Mahasiswa baru dites sampel urinenya setelah lulus tes tertulis dan tes keterampilan (khusus untuk mahasiswa eksakta, penjaskes, dan kesenian)
Meski 40 mahasiswa baru itu positif narkoba, kata Pj Rektor Unsyiah, mereka tidak lantas dikeluarkan dari Unsyiah. “Mereka kita bina selama setahun supaya menjauhi semua jenis narkoba. Apabila setahun kemudian hasil tes urinenya terbukti masih positif narkoba, yang bersangkutan langsung dikeluarkan,” tegas Samsul Rizal.
Sementara Darusman menambahkan, Unsyiah tahun ini juga menerima 1.143 mahasiswa pascasarjana. Namun, hasil tes di kalangan mahasiswa baru pascasarjana, tidak seorang pun positif narkoba.
Sehari sebelumnya, Kapolda Aceh, Irjen Pol Iskandar Hasan meminta mahasiswa Aceh menjauhi narkoba. “Kalau sudah kena narkoba, otomatis tak bisa lagi belajar dengan baik, karena sistem kerja otak sudah terganggu,” kata Kapolda pada acara Pembinaan Karakter dan Bimbingan Akademik bagi Mahasiswa Baru Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam, Banda Aceh, Selasa (28/8). | Tribunews