Buah mungil dari pohon aren ini kerap hadir dan akrab di meja makan kita saat bulan Ramadhan tiba, terutama pada saat berbuka puasa. ...
Buah mungil dari pohon aren ini kerap hadir dan akrab di
meja makan kita saat bulan Ramadhan tiba, terutama pada saat berbuka puasa. Ia
dapat disuguhkan menjadi berbagai macam jenis olahan, seperti sebagai isian
kolak, setup buah, manisan, atau campuran minuman dingin. Tak afdol rasanya
jika saat buka puasa tidak dilengkapi dengan kehadiran si kolang-kaling ini.
Kolang-kaling yang dalam bahasa Belanda biasa disebut
glibbertkjes ini sebetulnya hanya merupakan protein albumin yang dibutuhkan
oleh benih pohon aren sebagai persediaan makanan. Buah yang tinggi kadar airnya
ini diambil dari biji buah aren yang berbentuk lonjong pipih, bergetah dan
bikin gatal. Untuk mengubahnya menjadi kolang-kaling, buah aren tersebut harus
dibakar terlebih dahulu hingga hangus atau direbus selama beberapa jam. Setelah
itu, dilanjutkan dengan diredam dengan air kapur selama beberapa hari hingga
akhirnya biji-bijinya dapat diolah.
Ditinjau dari sudut gizi, buah bertekstur kenyal dan
berwarna putih bening ini sebetulnya tidak memiliki kandungan nutrisi yang
hebat. Namun demikian, bukan berarti ia tidak bermanfaat sama sekali.
Setidaknya, jika dimakan tanpa banyak menggunakan gula, kolang-kaling dapat memperlancar
kerja saluran cerna, sehingga secara tidak langsung juga akan melancarkan buang
air besar (BAB). | Khasiatbuah.com