Badan usaha milik negara (BUMN) perkebunan di Aceh, PTPN-I, membantah meracuni gajah yang ditemukan mati di kebun Tualang Sawit Paket VIII D...
Badan usaha milik negara (BUMN) perkebunan di Aceh, PTPN-I, membantah meracuni gajah yang ditemukan mati di kebun Tualang Sawit Paket VIII Desa Pantailabu Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Humas PTPN-I Langsa, Adi Yusfan, saat ditanya seputar kasus ini, Jumat(1/6), kepada media membantah bila kematian gajah di wilayah perkebunan mereka karena unsur kesengajaan dari perusahaan. "Untuk apa kami meracun gajah-gajah tersebut, karena keberadaan hewan tersebut tidak mengganggu. Apalagi, kelapa sawit di areal Paket VIII itu sudah besar," jelasnya.
Jika masih ada kelapa sawit yang baru ditanampun, pihaknya akan mengusir gajah dan bukan dengan meracuni atau cara lain yang menyebabkan kematian gajah, tambahnya.
Adi Yusfan membenarkan jika kematian gajah tersebut berada di lahan perkebunan milik BUMN ini. Ia memperoleh informasi itu setelah menerima laporan dari Kepala Tata Usaha (KTU) Kebun Tualang. Tetapi, tegasnya, matinya gajah itu yang diduga akibat keracunan bukan di areal PTPN 1.
"Intinya, perusahaan ataupun karyawan di
Sebelumnya, berdasarkan hasil pemantauan LSM FAKTA dan hasil wawancara dengan beberapa karyawan PTPN-1, Ketua LSM FAKTA, R Wiranata kepada media menyatakan, kematian dua ekor gajah itu diduga karena memakan racun yang ditempelkan pada sabun batang yang disangkutkan di pohon kelapa sawit.
Wiranata melanjutkan, menurut sejumlah karyawan perkebunan ini, sepekan sebelumnya, memang ada segerombolan gajah melintas di wilayah ini. Selain itu, ada gajah yang sedang tampak mabuk akibat makan racun yang diduga sengaja disangkutkan di pohon kelapa sawit.
"Kemungkinan besar akan ada gajah lain yang mati," prediksi Wiranata.
Karena itu, Wiranata mendesak pihak terkait mengusut tuntas kasus kematian gajah yang disinyalir sengaja dilakukan PTPN-I tersebut.
"Kebun Tualang Sawit dan pihak perkebunan juga harus bertanggung jawab atas kematian dua ekor gajah tersebut," tegasnya lagi.
Selain penemuan bangkai dua ekor gajah di Desa Pante Labu, pada hari yang sama ditemukan bangkai seekor gajah di Desa Blang Tualang, berjarak sekitar 10 kilometer dari Desa Pante Labu dan berbatasan dengan Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur.
Perwakilan Yayasan Leuser Internasional (YLI) di Langsa, Bachtiar, ketika dihubungi Analisa, tidak bisa memberikan keterangan atau tanggapan. Sebab, dia tidak lagi berfokus di bidang ini seiring berakhir program.
Sementara, Perwakilan YLI di Banda Aceh, Chik Rini, juga gagal dihubungi karena nomor seluler yang bersangkutan tidak aktif atau berada di luar jangkauan.| Analisadaily