Dua bulan terakhir ini nilai jual getah karet di Bumi Muda Sedia julukan Kabupaten Aceh Tamiang, turun drastis dari Rp 12 ribu menjadi Rp 6...
Dua bulan terakhir ini nilai jual getah karet di Bumi Muda Sedia julukan Kabupaten Aceh Tamiang, turun drastis dari Rp 12 ribu menjadi Rp 6.000. anjloknya harga komoditi getah karet disinyalir pabrik menurunkan harga beli dari petani karet.
Ketika ditemui salah seorang petani karet M Untung (40), Kamis (21/6) mengaku resah dengan anjloknya harga getah sudah dua bulan ini. “Kami khawatir harga jual getah turun drastis sejak dua bulan ini. Jika harga jual getah anjlok akan berdampak kurangnya pendapatan keluarga,” sebut petani karet warga Kampung Alur Seuleubu itu.
Akibat penurunan harga jual getah karet yang mencapai 50 persen dari Rp 12 ribu menjadi Rp 6.000 membuat para petani sangat terkejut. Agen pengumpul getah otomatis menurunkan harga beli dari petani karet, karena tidak mau rugi. Sesuai informasi yang diterima, pabrik menurunkan harga beli getah dari agen pengumpul getah karet.
Biasanya para petani setiap minggunya berpenghasilan Rp 480 ribu, namun dua bulan terakhir ini penghasilan rata-rata setiap minggu penghasilan mereka hanya Rp 240 ribu. Kondisi ini membuat pendapatan petani berkurang drastis.
Imbas anjloknya harga getah karet petani macet membayar cicilan kredit, sehingga kredit petani macet total. baik itu kredit bank, sepeda motor maupun perabotan rumah tangga karena cicilannya tidak mampu ditutupi, “Rata-rata cicilan kredit macet sudah tiga bulan,” katanya.
Petani getah karet berharap pemerintah segera menstabilkan harga getah di pasaran sehingga petani karet tidak dirugikan. | Rico Fahrizal
