Untuk mengantisipasi polisi wanita palsu bertindak, masyarakat diminta tak segan dan berani meminta identitas polisi yang sedang melakukan...
Untuk mengantisipasi polisi wanita palsu bertindak, masyarakat diminta tak segan dan berani meminta identitas polisi yang sedang melakukan aksi. Hal itu untuk mencegah adanya penipuan polisi palsu yang memanfaatkan seragamnya untuk kepentingan pribadi.
"Jadi kalau masyarakat dicegat polisi satu, dua orang, jangan segan menanyakan identitas itu (polisi). Kemudian jangan takut dan harus kritis. Biasanya polisi beneran saja segan, tidak berani apalagi polisi palsu," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane kepada merdeka.com, Rabu (27/6).
Selain itu, polisi pun diharapkan punya langkah antipatif untuk mencegah penipuan polisi gadungan ini terulang. Misalnya mengenali setiap anggota polisi yang berjaga.
"Lebih gampang terlancak memang temannya mana yang bukan. Mereka (polisi) punya insting, mereka harus memeriksanya tanyakan. kalau untuk kontrol internal mereka harus tahu mana temannya mana bukan" tambahnya lagi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, SSN (55), polisi wanita gadungan yang ditangkap Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta, 55, mengaku nekat menggunakan seragam palsu karena ingin mendapatkan potongan harga tiket bus. Di Bandara Soekarno-Hatta memang ada bus dari Bandara ke Bandung. Ditangkapnya SSN di Terminal II D, berawal karena kecurigaan anggota Polres yang melihat seragamnya.
Dari hasil pemeriksaan, SSN mengaku mendapatkan seragam tersebut dari toko di wilayah Pasar Senen. Wanita asal Bandung ini tinggal di kawasan Tomang, Jakarta Barat.
Dari tangan SSN, juga diamankan barang bukti 2 unit HT, 1 kamera digital, 9 kartu ATM, 400 dolar Hongkong, 200 USD, 5 ringgit Malaysia, Rp 820 ribu, 1 BPKB motor dan 1 KTP. | Mustiana Lestari,Merdeka.com
"Jadi kalau masyarakat dicegat polisi satu, dua orang, jangan segan menanyakan identitas itu (polisi). Kemudian jangan takut dan harus kritis. Biasanya polisi beneran saja segan, tidak berani apalagi polisi palsu," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane kepada merdeka.com, Rabu (27/6).
Selain itu, polisi pun diharapkan punya langkah antipatif untuk mencegah penipuan polisi gadungan ini terulang. Misalnya mengenali setiap anggota polisi yang berjaga.
"Lebih gampang terlancak memang temannya mana yang bukan. Mereka (polisi) punya insting, mereka harus memeriksanya tanyakan. kalau untuk kontrol internal mereka harus tahu mana temannya mana bukan" tambahnya lagi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, SSN (55), polisi wanita gadungan yang ditangkap Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta, 55, mengaku nekat menggunakan seragam palsu karena ingin mendapatkan potongan harga tiket bus. Di Bandara Soekarno-Hatta memang ada bus dari Bandara ke Bandung. Ditangkapnya SSN di Terminal II D, berawal karena kecurigaan anggota Polres yang melihat seragamnya.
Dari hasil pemeriksaan, SSN mengaku mendapatkan seragam tersebut dari toko di wilayah Pasar Senen. Wanita asal Bandung ini tinggal di kawasan Tomang, Jakarta Barat.
Dari tangan SSN, juga diamankan barang bukti 2 unit HT, 1 kamera digital, 9 kartu ATM, 400 dolar Hongkong, 200 USD, 5 ringgit Malaysia, Rp 820 ribu, 1 BPKB motor dan 1 KTP. | Mustiana Lestari,Merdeka.com