Ikhwanul Muslimin Mesir menyatakan bahwa kandidatnya Mohamed Morsy berhasil merebut kursi presiden negara itu setelah mengalahkan rivalnya...
Ikhwanul Muslimin Mesir menyatakan bahwa kandidatnya Mohamed Morsy
berhasil merebut kursi presiden negara itu setelah mengalahkan
rivalnya, Ahmed Shafiq yang pernah menjadi perdana menteri di era Hosni
Mubarak.
"Doktor Muhamed Mursi adalah presiden Mesir pertama hasil pilihan rakyat," demikian pernyataan Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, kepada Reuters, sebagaimana dirilis CNBC.com Senin (18/6/2012)
Deklarasi kemenangan Morsy dinyatakan setelah 95 persen suara dari 13.000 tempat pemungutan suara di seluruh Mesir dihitung. Morsy memperoleh 52,49 persen suara sementara Shafiq mengumpulkan 47,5 persen suara. Pengumuman resmi hasil pemilu diumumkan secepatnya pada 21 Juni mendatang.
Morsy dalam komentar pertamanya sejak pengumuman kemenangan dirinya berjanji untuk menjadi presiden bagi semua orang Mesir dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan melakukan aksi "balas dendam atau dendam" kepada kelompok anti dirinya.
Sementara itu Shafiq mengecam kekalahan dirinya dan mengatakan: "Saya tidak menerima hasil ini, ini ada kecurangan dalam hitungan angka-angka." teriaknya kepada Reuters.
Sayangnya, pemilihan presiden Mesir ini dibayangi keputusan Mahkamah Tinggi Konstitusi yang membubarkan parlemen hasil pemilu parlemen akhir tahun 2011 dan 2012 karena penyelenggaraannya tidak konstitusional. Mahkamah memerintahkan digelar pemilu ulang untuk memilih parlemen baru.
Dengan putusan itu berarti kekuasaan legislatif kembali ke Dewan Agung Militer (SCAF) yang sempat bertugas mengawasi proses transisi Mesir setelah penggulingan Hosni Mubarak pada Februari 2011. | Serambinews
"Doktor Muhamed Mursi adalah presiden Mesir pertama hasil pilihan rakyat," demikian pernyataan Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, kepada Reuters, sebagaimana dirilis CNBC.com Senin (18/6/2012)
Deklarasi kemenangan Morsy dinyatakan setelah 95 persen suara dari 13.000 tempat pemungutan suara di seluruh Mesir dihitung. Morsy memperoleh 52,49 persen suara sementara Shafiq mengumpulkan 47,5 persen suara. Pengumuman resmi hasil pemilu diumumkan secepatnya pada 21 Juni mendatang.
Morsy dalam komentar pertamanya sejak pengumuman kemenangan dirinya berjanji untuk menjadi presiden bagi semua orang Mesir dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan melakukan aksi "balas dendam atau dendam" kepada kelompok anti dirinya.
Sementara itu Shafiq mengecam kekalahan dirinya dan mengatakan: "Saya tidak menerima hasil ini, ini ada kecurangan dalam hitungan angka-angka." teriaknya kepada Reuters.
Sayangnya, pemilihan presiden Mesir ini dibayangi keputusan Mahkamah Tinggi Konstitusi yang membubarkan parlemen hasil pemilu parlemen akhir tahun 2011 dan 2012 karena penyelenggaraannya tidak konstitusional. Mahkamah memerintahkan digelar pemilu ulang untuk memilih parlemen baru.
Dengan putusan itu berarti kekuasaan legislatif kembali ke Dewan Agung Militer (SCAF) yang sempat bertugas mengawasi proses transisi Mesir setelah penggulingan Hosni Mubarak pada Februari 2011. | Serambinews