Para petani dari empat desa di Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, mengharapkan Pemkab membangun saluran pembuang. Sebab, selama ini are...
Para petani dari empat desa di Kecamatan Manyak
Payed, Aceh Tamiang, mengharapkan Pemkab membangun saluran pembuang. Sebab,
selama ini areal persawahan seluas 250 hektare sering terendam ketika turun
hujan.
Datok Desa Ujong Tanjong, M Diah kepada Serambi Minggu (20/5) mengatakan, sudah puluhan tahun sawah yang membentang di empat desa yaitu, Desa Geudam, Raja Tua, Alue Ie Puteh, dan Desa Seuneubok Pidie, sering terendam karena tidak ada saluran pembuangan. Kondisi ini membuat petani kewalahan pada saat musim penghujan, karena air melimpah dan membuat sawah mereka tergenang air berhari-hari, sehingga padi milik warga mati.
Menurut M Diah, jarak sungai gelanggang yang dapat dialirkan air pembuangan dari sawah hanya seratusan meter. “Umumnya masyarakat di empat desa ini adalah petani. Karena itu, ketika sawah tergenang padi akan mati, dan sangat meresahkan warga,”ujar M Diah.
Ketua DPRK Aceh Tamiang,Ir Rusman, yang melihat kondisi sawah warga yang tergenang air, Minggu kemarin mengaku prihatin dan meminta dinas terkait segera mengerjakan saluran pembuangan air tersebut. Untuk Desa Geudam pihaknya sudah menganggarkan dana pembangunan saluran sepanjang 1.050 meter. Untuk saluran di Desa Raja Tuha 1.800 meter dan saluran di Desa Benteng Anyer 1.500 meter. | Serambinews.com
Datok Desa Ujong Tanjong, M Diah kepada Serambi Minggu (20/5) mengatakan, sudah puluhan tahun sawah yang membentang di empat desa yaitu, Desa Geudam, Raja Tua, Alue Ie Puteh, dan Desa Seuneubok Pidie, sering terendam karena tidak ada saluran pembuangan. Kondisi ini membuat petani kewalahan pada saat musim penghujan, karena air melimpah dan membuat sawah mereka tergenang air berhari-hari, sehingga padi milik warga mati.
Menurut M Diah, jarak sungai gelanggang yang dapat dialirkan air pembuangan dari sawah hanya seratusan meter. “Umumnya masyarakat di empat desa ini adalah petani. Karena itu, ketika sawah tergenang padi akan mati, dan sangat meresahkan warga,”ujar M Diah.
Ketua DPRK Aceh Tamiang,Ir Rusman, yang melihat kondisi sawah warga yang tergenang air, Minggu kemarin mengaku prihatin dan meminta dinas terkait segera mengerjakan saluran pembuangan air tersebut. Untuk Desa Geudam pihaknya sudah menganggarkan dana pembangunan saluran sepanjang 1.050 meter. Untuk saluran di Desa Raja Tuha 1.800 meter dan saluran di Desa Benteng Anyer 1.500 meter. | Serambinews.com