HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kekerasan Wartawan, DPR Panggil Panglima TNI

Kasus pemukulan wartawan oleh anggota TNI di Padang, Sumatera Barat berbuntut panjang. Komisi I berencana memanggil Panglima TNI dan kep...

Kasus pemukulan wartawan oleh anggota TNI di Padang, Sumatera Barat berbuntut panjang. Komisi I berencana memanggil Panglima TNI dan kepala staf angkatan untuk menjelaskan kasus ini. "Juga untuk memastikan hal serupa tidak akan terjadi lagi," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Rabu 30 Mei 2012.

Menurutnya, ada dua kesalahan besar yang dilakukan oleh anggota TNI. Pertama, keterlibatan oknum marinir dalam proses penertiban warung remang-remang yang dilakukan oleh satpol PP.  "Itu di luar tugas dan fungsi TNI," kata dia.

Kedua, terjadinya aksi penganiayaan terhadap warga sipil, apalagi wartawan yang sedang jalankan tugas jurnalistik. Oleh karena itu, Komisi I akan meminta penjelasan kepada Panglima TNI. "Untuk menjaga citra TNI dan menegakkan disiplin keprajuritan," kata dia.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono membantah anggotanya sengaja menganiaya wartawan di Padang. "Sekali lagi bukan penganiyaan, ya. Tidak ada sengaja dianiaya," kata Agus di Istana Negara, Jakarta, Rabu 30 Mei 2012.

Menurut Agus, insiden itu terjadi karena kesalahpahaman di lapangan, bukan sengaja menganiaya. Panglima juga membantah anggota satuan marinir yang terlibat dalam insiden itu menjadi beking warung yang ditertibkan Pemda.

"Nggak ada buat bekingan," kata dia. Panglima menjelaskan, keterlibatan oknum TNI karena ada hubungan darah dengan pemilik warung. Sesuatu yang tak pantas dilakukan anggota.

Menurut dia, persoalan itu kini sedang ditangani oleh Komandan Batalyon di Padang. Agus menjanjikan, anggota TNI yang terbukti bersalah akan diproses hukum.

Aksi kekerasan dialami sejumlah wartawan yang sedang meliput penertiban warung di kawasan wisata Pantai Bungus, Padang, Selasa, 29 Mei 2012. Sedikitnya, dua reporter televisi swasta terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit M Djamil karena mengalami luka cukup serius.

Koresponden Global TV Budi Sunandar, menerima sejumlah jahitan di bagian telinga. Sedangkan koresponden Metro TV Afriyandi mengalami memar di pipi akibat dipukul oknum tentara. Akibat insiden tersebut, 12 anggota Marinir ditahan langsung oleh POM TNI AL Lantamal II Padang. | Ita Lismawati F. Malau, Nila Chrisna Yulika,Vivanews.com