Feri Irawan (21) dan adiknya Agus Irawan (18), Kamis (2/1) pukul 02.30 WIB dinihari, dirampok saat melintasi areal kebun sawit di Kecamatan...
Feri Irawan (21) dan adiknya Agus Irawan (18), Kamis (2/1) pukul 02.30 WIB dinihari, dirampok saat melintasi areal kebun sawit di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, tepatnya di jalan Desa Marlimpang kawasan Perkebunan PT Parasawita.
Abang dan adik itu adalah warga Lorong Empat, Desa Paya Rambo Kecamatan Satabon Selese, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Dalam insiden tersebut, sepmor yang dikendarai kedua korban dilarikan perampok. Bahkan sang adik Agus Irawan, rubuh diterjang timah panas yang dilesakkan dari pistol komplotan perampok, sejenak keduanya berusaha melakukan perlawanan.
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Drs Armia Fahmi melalui Kapolsek Bendahara, AKP Usman, Kamis (2/1) mengatakan, kedua korban berboncengan mengendarai sepeda motor jenis Supra X, nomor polisi BK 5635 AS, berangkat dari desanya Paya Rambo pukul 00.00 WIB menuju tempat pamannya di Desa Telaga Muku I, Kecamatan Banda Mulia.
Rencananya mereka akan menghadiri undangan maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada Sabtu (4/1) besok. Mereka sengaja pergi tengah malam untuk menghindari razia polisi karena tidak memiliki SIM.
Sekira pukul 02.30 korban melintas di jalan Desa Marlempang, simpang jalan menuju Desa Paya Rehat kawasan perkebunan sawit Aceh Tamiang. Tiba tiba dibuntuti oleh tiga perampok yang mengendarai dua sepmor jenis King yang dikendarai satu perampok dan jenis Satria berboncengan dua perampok.
Setelah menyerempat, kenderaan korban dihentikan. Perampok meminta uang yang dan diberikan Rp 500 ribu, kemudian HP Nokia N73 dan IP MP3 juga diberikan. Belum puas dengan hasil yang didapat, komplotan itu memaksa abang adik tersebut untuk menyerahkan sepmor mereka. Namun abang korban Feri Irwan (21) keberatan dan memohon pada perampok jangan di ambil sepmornya. “Jangan diambil lah bang kereta kami,” pinta Feri.
Belakangan, abang adik itu mengeluarkan pisau dan balik menyerang perampok. Tanpa disadari, salah satu dari komplotan rampok itu malah mengeluarkan pistol dan langsung menembak. Timah panas itu menerjang lambung Agus Irawan hingga tembus sisi kiri dan kanan.
Setelah itu dengan leluasa, komplotan garong itu mengambilalih sepmor korban, dan meninggalkan abang adik itu dengan darah yang terus mengucur.
“Kemudian dari arah jauh terlihat cahaya kenderaan yang lewat, perampok pun kabur,” sebut Feri.
Abang korban meminta pertolongan untuk menumpang pada warga yang mengendarai sepmor yang melintas. Namun pengendara itu malah langsung kabur, karena mungkin keduanya menduga juga perampok.
Sambil memapah adiknya yang berlumuran darah, Feri menuju rumah warga dan minta pertolongan dan menghubungi pamannya. Setelah pamannya datang, kejadian tersebut dilaporkan pada polisi dan korban dengan menggunakan ambulans Pukesmas langsung dilarikan ke RSUD Aceh Tamiang untuk mendapat perawatan medis. (M. Nasir- Foto: M. Nasir/SI).
Abang dan adik itu adalah warga Lorong Empat, Desa Paya Rambo Kecamatan Satabon Selese, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Dalam insiden tersebut, sepmor yang dikendarai kedua korban dilarikan perampok. Bahkan sang adik Agus Irawan, rubuh diterjang timah panas yang dilesakkan dari pistol komplotan perampok, sejenak keduanya berusaha melakukan perlawanan.
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Drs Armia Fahmi melalui Kapolsek Bendahara, AKP Usman, Kamis (2/1) mengatakan, kedua korban berboncengan mengendarai sepeda motor jenis Supra X, nomor polisi BK 5635 AS, berangkat dari desanya Paya Rambo pukul 00.00 WIB menuju tempat pamannya di Desa Telaga Muku I, Kecamatan Banda Mulia.
Rencananya mereka akan menghadiri undangan maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada Sabtu (4/1) besok. Mereka sengaja pergi tengah malam untuk menghindari razia polisi karena tidak memiliki SIM.
Sekira pukul 02.30 korban melintas di jalan Desa Marlempang, simpang jalan menuju Desa Paya Rehat kawasan perkebunan sawit Aceh Tamiang. Tiba tiba dibuntuti oleh tiga perampok yang mengendarai dua sepmor jenis King yang dikendarai satu perampok dan jenis Satria berboncengan dua perampok.
Setelah menyerempat, kenderaan korban dihentikan. Perampok meminta uang yang dan diberikan Rp 500 ribu, kemudian HP Nokia N73 dan IP MP3 juga diberikan. Belum puas dengan hasil yang didapat, komplotan itu memaksa abang adik tersebut untuk menyerahkan sepmor mereka. Namun abang korban Feri Irwan (21) keberatan dan memohon pada perampok jangan di ambil sepmornya. “Jangan diambil lah bang kereta kami,” pinta Feri.
Belakangan, abang adik itu mengeluarkan pisau dan balik menyerang perampok. Tanpa disadari, salah satu dari komplotan rampok itu malah mengeluarkan pistol dan langsung menembak. Timah panas itu menerjang lambung Agus Irawan hingga tembus sisi kiri dan kanan.
Setelah itu dengan leluasa, komplotan garong itu mengambilalih sepmor korban, dan meninggalkan abang adik itu dengan darah yang terus mengucur.
“Kemudian dari arah jauh terlihat cahaya kenderaan yang lewat, perampok pun kabur,” sebut Feri.
Abang korban meminta pertolongan untuk menumpang pada warga yang mengendarai sepmor yang melintas. Namun pengendara itu malah langsung kabur, karena mungkin keduanya menduga juga perampok.
Sambil memapah adiknya yang berlumuran darah, Feri menuju rumah warga dan minta pertolongan dan menghubungi pamannya. Setelah pamannya datang, kejadian tersebut dilaporkan pada polisi dan korban dengan menggunakan ambulans Pukesmas langsung dilarikan ke RSUD Aceh Tamiang untuk mendapat perawatan medis. (M. Nasir- Foto: M. Nasir/SI).