Pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa minyak dan gas (migas) pada tahun 2011 tumbuh 5,89 persen menyusul adanya pertumbuhan positif pada semua subs...
Pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa minyak dan gas (migas) pada tahun 2011 tumbuh 5,89 persen menyusul adanya pertumbuhan positif pada semua subsektor ekonomi di Aceh.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Syech Suhaimi di Banda Aceh, Senin (6/2/2011), menyebutkan pertumbuhan ekonomi Aceh pada 2010 tanpa minyak dan gas sebesar 5,49 persen dan menjadi sebesar 5,89 persen pada 2011.
“Artinya, pertumbuhan ekonomi Aceh secara kumulatif mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya,” katanya.
Dari lima subsebtor, tiga di antaranya mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun itu masing-masing listrik, gas dan air bersih sebesar 8,57 persen, transportasi dan komunikasi sebesar 7,97 persen dan perdagangan, hotel serta restoran 6,82 persen.
Suhaimi menambahkan, pertumbuhan positif tersebut juga terjadi triwulan IV 2011 yakni tanpa minyak dan gas sebesar 1,49 persen dibanding triwulan sebelumnya 1,26 persen.
Pertumbuhan positif pada triwulan IV itu disumbang sektor jasa -jasa sebesar 3,03 persen, akibat meningkatnya realisasi belanja pemerintah pada akhir masa tahun anggaran.
Sementara pertumbuhan ekonomi Aceh yang dihitung dengan minyak dan gas pada 2011 yakni sebesar 5,02 persen dari tahun sebelumnya hanya 2,79 persen.
Suhaimi mengatakan, capain pertumbuhan ekonomi yang diperoleh provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa itu pada periode Januari-Desember 2011 itu menunjukkan adanya pertumbuhan positif.
Sedangkan tiga sektor yang mempunya pertumbuhan terendah pada 2011 adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,12 persen, industri pengolahan 1,90 persen dan jasa-jasa sebesar 4,30 persen.
Pihaknya optimitis dengan berbagai program prorakyat yang dikucurkan pemerintah ujung paling barat Indonesia itu akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun selanjutnya. (ant).