Tingkat kerusakan tanaman padi di Kabupaten Aceh Tamiang yang dikibatkan serangan hama jika tidak segera ditangani secara professional, kemu...
Tingkat kerusakan tanaman padi di Kabupaten Aceh Tamiang yang dikibatkan serangan hama jika tidak segera ditangani secara professional, kemungkinan akan mengarah ketingkat yang mengkhawatirkan.
Jika hal itu terjadi, potensi gagal panen dan tanaman puso sangat besar peluangnya, sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan pangan bagi masyarakat didaerah itu.
Dengan adanya gangguan serangan hama tanaman padi yang tengah dihadapi para petani, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BAPELLUH) Kabupaten Aceh Tamiang telah melaporkan kepada Bupati Drs H.Abdul Latief.
Seperti diberitakan media ini edisi Senin (9/1) kemarin, dampak dari serangan hama mengakibatkan ratusan ha tanaman padi mengalami kerusakan, sehingga pihak Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang merasa kualahan atas upaya yang dilakukan untuk pembasmian hama padi yang kebal terhadap berbagai jenis racun.
Bahkan hingga saat ini, Dinas Pertanian setempat belum dapat menentukan langkah yang dianggap ampuh dalam menangani hama jenis wereng batang coklat (WBC), blas dan hama penggerek batang yang mengganas itu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BAPELLUH) Kabupaten Aceh Tamiang secara akurat, penyakit tanaman padi jenis WBC dan penyakit Blas tersebut sudah merambah hingga ke 11 Kecamatan, sehingga merusakkan ribuan hektar tanaman padi.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian setempat, Ir Fuadi didampingi Kabid Penyuluhan Pertanian, Safwan, SP, Kamis (12/1) diruang kerjanya mengatakan, tingkat kerusakan tanaman padi tersebut belum sampai pada tingkat global. Terkecuali di Kecamatan Bendahara yang mengalami puso pada tanaman padi seluas 6 ha.
Sedangkan di 10 Kecamatan lainnya kerusakan tanaman padi yang masih ditingkat kerusakan ringan seluas 1.557,38 ha, rusak sedang 970,91 ha, rusak berat 1.144,69 ha dan 3.362,68 ha terancam oleh serangan hama yang menakutkan kaum petani tersebut.
“Tanaman padi yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang seluas 15.830 ha, namun yang terserang hama pada tingkat kerusakan ringan, sedang, berat dan puso seluas 3.678,97 ha, sedangkan yang seluas 3.362,68 ha lagi terancam terserang hama”, papar Fuadi yang saat itu didampingi Kabid Kabid Penyuluh Pertanian, Safwan SP mengatakan, kemungkinan penyakit tersebut akan meningkat dan meluas, hal itu kata Fuadi terjadi karena beberapa factor, iklim dengan curah hujan yang sangat tinggi merupakan salah satu pemicunya.
Fuadi menyebutkan, sasaran yang diserang hama wereng batang coklat (WBC) dan hama blas adalah tanaman padi fase primordial (padi masa bunting). Untuk itu, Fuadi berharap agar seluruh penyuluh pertanian (BPP) yang ada disegenap Kecamatan supaya mewaspadai serangan hama dimaksud.
Disebutkan Fuadi, penyakit WBC dan blas kebanyakan menyerang tanaman padi jenis varietas Ciherang. Dalam hal ini pihaknya telah memberikan beberapa rekomendasi kepada BPP diseluruh Kecamatan untuk bekerja lebih jeli dan segera mengatasi adanya serangan hama dimaksud.
Tindakan dimaksud menurut Fuadi merupakan langkah tepat untuk mengantisipasi terjadinya puso serta gagal panen. Bahkan tambah Fuadi lagi, BAPELUH akan segera melakukan kajian dan evaluasi terhadap tanaman padi varietas ciherang tersebut.
“Kita akan melakukan evaluasi kelapangan untuk mengetahui sudah berapa kali pasi jenis ini ditanam diareal persawahan itu. Dalam hal ini, Kabid Penyuluhan Pertanian, Bapak Safwan SP yang akan menangani bersama para unsurnya yang ada di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan”, terang Fuadi.| Suparmin