Langit gelap memayungi atap rumahku Bersama hembusan angin yang lembut membelai wajah Harapan di ujung masa pupus bersama berita duka Ooo......
Langit gelap memayungi atap rumahku
Bersama hembusan angin yang lembut membelai wajah
Harapan di ujung masa pupus bersama berita duka
Ooo... tuhan...
Tangan siapa yang kau gunkan untuk mencabut nyawa saudara-saudaraku
Tangan kokoh dan lantam memegang senjata yang bergetar
Bersama desing peluru yang keluar
Menembus perut dan dada saudarku
Gegap gempita manusia bersama asa di akhir tahun
Berganti duka yang mengungkit cerita lama
Bertanya hati, terulangkah kejadian lampau?
Peristiwa yang meyatimkan balita dan anak-anak
Yang menjandakan perempuan-perempuan dengan serentak.
Bersama teriakan serdadu yang membentak.
Aceh Tamiang, 22 Januari 2012 | By Putra