HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Puluhan Rumah Terendam di Kualasimpang

Foto | Rico F Akibat hujan yang mengguyur Kecamatan Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang, sejumlah perumahan tergenang. Jalan-jalan tertutup a...

Foto | Rico F
Akibat hujan yang mengguyur Kecamatan Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang, sejumlah perumahan tergenang. Jalan-jalan tertutup air, sementara ratusan rumah terendam setinggi setengah hingga satu meter. Banjir merendam beberapa rumah di Kampung Perdamaian, Kampung Sriwijaya, serta beberapa perumahan lain di Kecamatan Kota Kualasimpang.

Curah hujan yang tinggi ditambah buruknya drainase, seperti saluran air yang tersumbat dan tidak tersedianya resapan air menambah parah banjir kali ini. Banjir yang menutup jalan-jalan membuat air tergenang dijalan.

Saluran air yang ada tak mampu menampung debit air yang tinggi, banjir menjadi langganan di sejumlah perumahan. Belum lagi air kiriman dari drainase Kota Kualasimpang yang mengalir ke Kampung Perdamaian, Jum’at (29/9). Air setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 100 cm menggenangi pemukiman warga sejak pukul 15.30 Wib namun berangsur surut dan hingga pukul 00.30 Wib dini hari air benar-benar belum surut.

Sebagian warga yang baru pulang bekerja dari segala profesi disambut banjir, dan harus rela berbasah-basahan membenahi seluruh perabot rumah tangganya dari banjir tersebut.

Ketika ditemui, Datok Penghulu Kampung Perdamaian, M. Husen.
D, mengatakan, banjir menghampiri rumah penduduk sejak pukul 15.30 Wib. Pergerakan air kiriman dari drainase Kota Kualasimpang yang mengalir ke Kampung Perdamaian ini berjalan cukup lambat namun lama kelamaan menggenangi ratusan rumah yang terdapat di Dusun Kenanga dan Melur. Ketinggian genangan air yang masuk ke rumah warga antara 70-100 centimeter.

"Banjir menggenangi ratusan rumah warga dari Dusun Kenanga sampai Dusun Melur, kecuali di Dusun Mawar karena datarannya lebih tinggi maka tidak ikut terkena banjir," kata Husen, Jum’at (29/9).

Menurut Husen, bagi warga, banjir seperti ini merupakan hal biasa yang dialami setiap tahun. Mereka tidak kaget atau panik terhadap banjir yang datang secara tiba-tiba walau cuaca di Aceh Tamiang cukup terang.

Pada pukul 00.30 Wib dini hari banjir sudah mulai surut kembali dan warga mulai berbenah diri, membersihkan seluruh lumpur sisa banjir tersebut. Pada pukul 03.00 genangan air tinggal 50-an centimeter dan masih menggenangi sebagian rumah penduduk. Sampai pukul 06.00 Wib, air telah benar-benar surut.

Husen mengaku telah mendapatkan informasi akan datangnya banjir itu dari Kepala Dusun setempat pada Jumat (29/9) pukul 14.00 Wib. Dia pun langsung menginformasikan pada seluruh warganya, dengan mengecheck langsung kelapangan disetiap rumah, terutama kepada warga yang tinggal di bantaran paret induk Kampung Perdamaian. Warga pun langsung berbenah diri, mengamankan barang-barang berharga terutama barang jenis elektronik, agar tidak terjangkau banjir. Namun ada juga warga yang tidak sempat mengamankan barang-barangnya.

"Begitu mendengar akan datang banjir, warga langsung berbenah, membungkusi barang-barang berharga dan disimpan di tempat aman. Warga juga tetap tidur di rumahnya masing-masing, tidak ada yang mengungsi," lanjut Husen.


Mardani (40), seorang warga Dusun Kenanga Kampung Perdamaian mengatakan setelah baru saja pulang dari berdagang di Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang , ia tetap bersiap diri menghadapi air kiriman tersebut. "Kalau dibilang capek, ya jelas capek lah karena kan saya baru pulang kerja. Tapi risiko tinggal di daerah rawan banjir, ya harus selalu waspada dan sewaktu-waktu harus siap menghadapi banjir kiriman seperti ini," katanya. (Sumber : Rico F).